tirto.id - Tidak sedikit anak-anak di zaman sekarang yang malas untuk melakukan permainan di luar rumah.
Mereka lebih suka bermain gawai dari pada memainkan permainan tradisional. Praktis hal ini membuat jiwa sosial anak menjadi lebih rendah dan anak-anak cenderung memiliki sifat individualis.
Peran orang tua sangat penting dalam memperkenalkan jenis permainan tradisional kepada anak-anaknya dirumah.
Permainan tradisional juga membantu anak untuk berinteraksi dengan sesamanya dan dengan alam sekitarnya membuat jiwa sosial anak semakin berkembang.
Selain itu, manfaat lain dari permainan tradisional adalah kaya akan unsur imajinasi, kerja sama dan pertemanan yang berpotensi membentuk kepedulian sosial.
Memainkan permainan tradisional jika diamati ada falsafah yang diajarkan oleh orang tua dahulu di dalamnya. Tanpa kita sadari nilai-nilai tersebut sudah tertanam dalam diri kita.
Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh pada hari ini, 23 Juli 2019, masih ingatkah anak-anak dengan permainan tradisional Indonesia.
Berikut 5 permainan tradisional anak Indonesia beserta manfaatnya.
1. Congklak
Coklak merupakan jenis permainan tradisional yang dimainkan dengan menggunakan media papan lekung yang berbentuk panjang dalam permainan ini menggunakan biji-bijian sebagai alat untuk memulai permainan. Biji ini bisa berupa kerang dan menggunakan biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan.
Permainan coklak ini dimainkan oleh dua orang. Terdapat 16 buah lubang, terdiri atas 14 lubang kecil yang saling berhadapan dan 2 lubang besar di keduanya sisinya.
Lubang besar sisi kanan dan kiri masing-masing dianggap sebagai milik pemain. Cara memainkan permainan coklak, setiap lubang diisi dengan biji.
Manfaat
- Melatih otak kiri dan otak kanan untuk berpikir
- Melatih anak mencari strategi terbaik agar bisa mengumpulkan biji sebanyak mungkin
- Meskipun permainan congklak terlihat sederhana, namun otak kiri dan otak kanan selalu aktif memainkan permainan ini dan melatih otak untuk berpikir.
2. Engklek
Jenis permainan ini biasanya sering dimainkan oleh anak-anak perempuan. Permainan ini hanya menggunakan gambar pola yang berbentuk kota atau bulat.
Tidak ada batasan jumlah pemain dalam permainan ini hanya saja tergantung kesepakatan bersama para pemain. Setiap pemain wajib memiliki satu batu datar yang berfungsi sebagai loncatan pertama.
Cara memainkan permainan ini dimulai dari salah satu pemain yang melempar batu atau ucak melompat ke dalam kotak.
Pemain dilarang melompati kotak yang terisi batu, pemain harus melewati kotak yang terisi batu dengan melompat. Permainan akan berakhir jika salah satu pemain telah melewati semua kotak.
Manfaat
- Melatih gerak fisik anak, permainan engklek ini sangat mendukung tumbuh kembang anak dan mendukung ketangkasan kinetiknya
- Melompat akan berusaha untuk mengimbangkan badan dengan melompat menggunakan satu kaki. Lompatan yang dilakukan dapat membantu anak untuk proses metabolisme didalam tubuh.
- Membantu membakar kalori anak, anak dapat bergerak aktif sehinggadapat mencegah obesitas sejak dini
3. Gebok
Permainan ini bisa dimainkan oleh anak perempuan dan anak laki-laki yang terdiri dari dua kelompok.
Memainkan permainan gebok hanya dengan menggunakan bola tenis dan susunan batu atau pecahan genteng.
Sebelum memulai permainan, terlebih dahulu tentukan kelompok mana yang akan menjadi penjaga awal dan kelompok yang dikejar dengan melakukan suit.
Untuk kelompok yang berjaga awal harus segera menangkap bola secepatnya setelah tumbukan batu rubuh oleh kelompok yang dikejar.
Jika bola yang ditembak berhasil menyentuh lawan, maka kelompok yang anggotanya tersentuh bola menjadi penjaga tumpukan batu.
Permainan ini sama dengan jenis olahraga softball dan baseball dibutuhkan kerja sama antar tim agar dapat mencapai hasil.
Cara memainkannya dilakukan oleh dua kelompok menggunakan bola tenis sebagai alat untuk menembak lawan dan tumpukan batu untuk disusun.
Jika berhasil menumpuk batu tersebut dengan cepat tanpa terkena pukulan bola maka kelompok tersebut memenangkan permainan.
Manfaat
- Membantu tingkat kecerdasan emosional anak
- Melatih anak bersikap lebih sportif sejak dini
- Melatih anak bekerja sama dalam satu kelompok
4. Perepet Jengkol
Permainan ini hampir sangat jarang dimainkan lagi oleh anak-anak bahkan nama permainannya saja belum tentu mereka mengetahuinya.
Permainan tradisonal ini dapat dimainkan oleh 3 hingga 4 anak. Prepet jengkol dapat dimainkan oleh perempuan dan laki-laki. Cukup sederhana memainkan permainan ini tetapi membutuhkan ekstra kesabaran.
Cara memainkan permainan ini dilakukan dengan berdiri sambil berpegangan tangan dan membelakangi badan. Kaki dari para pemain perepet jengkol akan saling berkaitan dari arah belakang.
Setiap pemain harus berkonsentrasi penuh untuk menjaga keseimbangan kelompok mereka agar tidak terjatuh.
Setelah semua anggota kelompok siap pegangan tangan antar pemain pun mulai dilepaskan. Setelah pegangan tangan dilepaskan, maka para pemain akan berputar ke kiri dan kanan yang akan diberi aba-aba oleh satu orang atau dari sang dalang.
Permainan ini tidak harus menentukan siapa yang menang dan kalah, permainan ini bertujuan untuk bersenang-senang dan dinyanyikan saat terang bulan.
Manfaat
- Merangsang pertumbuhan anak dengan daya kreativitasnya saat menyanyikan lagu yang akan dimainkan dalan permainan ini
- Motorik anak dan keseimbangan anak dalam menjaga tubuhnya agar tidak terjatuh juga sangat bermanfaat untuk anak
5. Engrang
Permainan tradisional terbuat dari bambu dengan ukuran yang lebih tinggi dibandingkan pemainnya. Bambu dibentuk menyerupai dengan tangga yang hanya menggunakan satu kaki.
Untuk memainkan permainan ini tentu saja dibutuhkan keseimbangan yang baik agar bisa berdiri dengan sempurna. Terdapat dua pasang engrang yang akan digunakan oleh pemain.
Pemain akan menaikan kakinya ke atas anak tangga engrang dan kemudian akan berjalan. Pemain ini akan naik di atas bambu dengan tangan berpegangan pada ujung bambu bagian atas.
Kemudian, pemain engrang akan berjalan dan berlomba dengan pemain lainnya siapa yang cepat dialah pemenangnya.
Manfaat
- Permainan tradisonal membuat anak menjadi lebih kreatif karena anak dapat menentukan laju permainan engrang
- Membuat keseimbangan tubuh anak menjadi lebih terjaga
- Menumbuhkan keceriaan bagi setiap pemain yang memainkannya
Penulis: Wulan Astari
Editor: Yandri Daniel Damaledo