tirto.id - Sumpah Pemuda diperingati pada tanggal 28 Oktober setiap tahunnya untuk mengenang sebuah peristiwa penting dalam sejarah bangsa Indonesia yang terjadi pada tahun 1928 silam.
Dalam sejarahnya, sumpah pemuda adalah ikrar kebangsaan yang dihasilkan oleh Kongres Pemuda II yang berhasil digelar pada 27-28 Oktober 1928 di tiga lokasi yang berbeda yakni Gedung Katholieke Jongenlingen Bond, Oost Java Bioscoop, dan Indonesische Clubgebouw.
Kongres Pemuda II dipelopori oleh Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) dan dihadiri oleh perkumpulan seluruh pemuda di Indonesia.
Sumpah yang menyatukan para pemuda Indonesia itu berisi tentang pernyataan para pemuda-pemuda Indonesia yang berasal dari berbagai latar belakang daerah, suku, dan agama, untuk bersatu bahwa tumpah darah, bangsa, dan bahasa persatuan adalah Indonesia.
Meski Hari Sumpah Pemuda bukan lagi hari libur sejak tahun 1959, salah satu cara untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda 2024 adalah dengan berkunjung ke Museum Sumpah Pemuda. Anda dapat mempelajari dan mengenang peristiwa penting dalam sejarah bangsa Indonesia.
Mengenal Museum Sumpah Pemuda
Museum Sumpah Pemuda merupakan sebuah museum sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia yang terletak di Jalan Kramat Raya No. 106, Jakarta Pusat.
Museum Sumpah Pemuda menyimpan kenangan yang meliputi kronologis peristiwa Sumpah Pemuda dengan penataan dan ruang pameran yang menggambarkan untaian peristiwa bersejarah itu.
Gagasan mendirikan Museum Sumpah Pemuda terjadi pada tanggal 15 Oktober 1968, Prof. Mr. Soenario meminta Ali Sadikin, Gubernur DKI Jakarta, untuk membina dan melestarikan Gedung Kramat 106 ini agar nilai sejarah dan peristiwa yang terkandung di dalamnya dapat terpelihara.
Gubernur DKI Jakarta akhirnya merilis SK Gubernur Nomor CB.11/1/12/72 jo Monumenten Ordonantie Staatsblad No. 238 Tahun 1931, pada 10 Januari 1972 menetapkan Gedung Kramat 106 sebagai benda cagar budaya.
Gedung Kramat 106 dipugar oleh Pemda DKI Jakarta pada 3 April - 20 Mei 1973 dan diganti nama menjadi Gedung Sumpah Pemuda. Pada 20 Mei 1973, Gedung Sumpah Pemuda diresmikan oleh Presiden Soeharto.
Pada 16 Agustus 1979, Gedung Sumpah Pemuda diserahkan Pemda DKI Jakarta kepada Pemerintah Pusat Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Gedung Sumpah Pemuda sempat dikelola Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda, dan Olahraga untuk dijadikan Pusat Informasi Kegiatan Kepemudaan dibawah Kantor Menteri Muda Urusan Pemuda selama tiga tahun.
Sampai akhirnya Prof. Dr. Nugroho Notosusanto, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, mengeluarkan SK no. 029/O/1983 pada 7 Februari 1983, yang menyatakan bahwa Gedung Sumpah Pemuda dijadikan UPT di lingkungan Direktorat Jenderal Kebudayaan dengan nama Museum Sumpah Pemuda.
Harga Tiket Museum Sumpah Pemuda dan Jam Operasional
Salah satu cara untuk memperingati peristiwa Sumpah Pemuda adalah dengan berkunjung ke Museum Sumpah Pemuda. Harga tiket masuk Museum Sumpah Pemuda terbilang cukup murah yaitu Rp3.000 untuk anak-anak usia 3-12 tahun, Rp5.000 untuk pengunjung diatas 12 tahun, dan Rp25.000 untuk pengunjung asing / foreign tourist.
Waktu kunjungan atau jam operasional Museum Sumpah Pemuda dapat dilakukan setiap hari Selasa - Minggu pada pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Khusus untuk hari Jumat, jam operasional Museum Sumpah Pemuda ditutup pada pukul 16.30 WIB. Sedangkan untuk hari Senin dan Hari Libur Besar Nasional, Museum Sumpah Pemuda tidak beroperasi.
Link Kunjungan Virtual Museum Sumpah Pemuda
Selain berkunjung secara langsung ke Museum Sumpah Pemuda, Anda juga bisa melakukan kunjungan Virtual Museum Sumpah Pemuda yang telah dirilis oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Virtual Museum Sumpah Pemuda menampilkan Museum Sumpah Pemuda secara realistis sehingga pengunjung seolah benar-benar mengunjungi Museum tersebut secara langsung.
Anda dapat mengakses Virtual Museum Sumpah Pemuda dimanapun dan kapanpun melalui tautan dibawah ini:
Penulis: Robiatul Kamelia
Editor: Dipna Videlia Putsanra