Menuju konten utama

Harga Pertamax per April 2016 Rp7.500

Harga Pertamax per April 2016 Rp7.500

tirto.id -

Harga BBM nonsubsidi (nonPSO) mulai 1 April 2016 turun sebesar Rp200 per liter. Pertalite dijual dengan harga Rp7.100 per liter dan Pertamax jadi Rp7.500 per liter.

"Besok kita turunkan semua produk nonPSO seperti Pertalite jadi Rp7.100 per liter, lalu Pertamax jadi Rp7.500 tiap liter," kata Ahmad Bambang, Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero), usai diskusi di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Selasa, (29/3/2016).

BBM nonPSO seperti Pertalite, Pertamax 92, Pertamax Plus, dan Pertamina Dex, mengalami penurunan lebih cepat daripada BBM bersubsidi seperti premium dan solar yang akan memakai harga baru.

Bambang mengatakan Pertamina menggelontorkan stok BBM non PSO juga sebagai alternatif bila Premium dan Solar habis akibat antrian panjang pembeli saat ditetapkan harga baru pada April mendatang.

"Mulai besok, BBM nonPSO sudah kami turunkan dulu dan kami isi penuh. Jadi kalau nanti Premium kosong saat harga baru diumumkan, ada pilihan lain," ucap Bambang.

Ahmad mengharap untuk harga BBM bersubsidi yaitu Premium dan Solar tidak mengalami penurunan terlalu besar, pasalnya banyak prediksi harga minyak akan kembali merangkak naik dalam hitungan bulan.

"Kami usulkan April ini turun tapi nggak dalam, nanti Juli nggak usah naik tidak apa-apa Pertamina rugi dulu, kewenangan itu ada di pemerintah. Namun saya melihat masyarakat lebih mementingkan stabilitas, boleh naik atau turun asal tidak tajam sekali," kata Bambang.

Ahmad menjelaskan strategi tersebut sebagai langkah antisipasi periode tiga bulan berikutnya yaitu Juli ketika bulan Ramadhan, memasuki hari raya Idul Fitri dan libur panjang sekolah. Bila harga BBM naik pada momen-momen tersebut, tentu akan mendorong inflasi dan memberatkan masyarakat.

"Periode tiga bulan berikutnya adalah mulai dari 1 Juli, itu puasa, menjelang lebaran, dan liburan anak sekolah, harga minyak mentah sudah mulai naik 10 hari belakangan, sekarang sudah 41 dolar AS per barrel. Kalau rata-rata harga BBM nanti naik, apakah pemerintah siap bila harus melakukan perubahan harga BBM secara mendadak? Lebih baik sekarang harga BBM turun sedikit dan tidak naik pada bulan Juli," ujar Bambang.

Menurut Bambang, penurunan harga BBM yang besar tidak akan berdampak signifikan terhadap harga barang-barang pada umumnya. Akan tetapi, jika ada kenaikan harga BBM, akan selalu diikuti oleh harga barang-barang kebutuhan masyarakat.

"Selama ini terbukti kalau harga BBM turun, itu tidak otomatis diikuti penurunan harga barang-barang pokok. Januari kemarin turun lumayan besar, tapi harga beras, daging naik. Sebaliknya kalau harga BBM naik walau cuma Rp200 per liter pasti harga-harga naik bahkan bisa terjadi inflasi," tutur Bambang. (ANT)

SOURCE:

https://member.antaranews.com/data/index.php?idnews=22320&date=29-03-2016

Baca juga artikel terkait BERSUBSIDI atau tulisan lainnya

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Mutaya Saroh