Menuju konten utama

Harga Emas Turun, Dibanderol Rp1.061.000 per Gram

Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, turun Rp2.000 menjadi Rp1.061.000 per gram pada Selasa (20/6/2023).

Harga Emas Turun, Dibanderol Rp1.061.000 per Gram
Pegawai menunjukan emas Antam di Gerai Hartadinata Abadi Store, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (25/4/2022). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/aww.

tirto.id - Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, turun Rp2.000 menjadi Rp1.061.000 per gram pada Selasa (20/6/2023). Pada hari sebelumnya, harga emas batangan Antam berada di posisi Rp1.063.000 per gram.

Sementara harga jual kembali (buyback) emas Antam juga turun Rp2.000 menjadi Rp943.000 per gram dibandingkan harga buyback pada Senin (19/6) senilai Rp945.000 per gram.

"Transaksi harga jual dikenakan potongan pajak, sesuai dengan PMK Nomor 34/PMK.10/2017," demikian dikutip Antara.

Penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk dengan nominal lebih dari Rp10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen untuk pemegang NPWP dan 3 persen untuk non-NPWP. PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback.

Berikut harga pecahan emas batangan yang tercatat di Logam Mulia Antam pada Selasa pagi.

- Harga emas 0,5 gram: Rp580.500

- Harga emas 1 gram: Rp1.061.000

- Harga emas 2 gram: Rp2.062.000

- Harga emas 3 gram: Rp3.068.000

- Harga emas 5 gram: Rp5.080.000

- Harga emas 10 gram: Rp10.105.000

- Harga emas 25 gram: Rp25.137.000

- Harga emas 50 gram: Rp50.195.000

- Harga emas 100 gram: Rp100.312.000

- Harga emas 250 gram: Rp250.515.000

- Harga emas 500 gram: Rp500.820.000

- Harga emas 1.000 gram: Rp1.001.600.000

Potongan pajak harga beli emas sesuai dengan PMK Nomor 34/PMK.10/2017, pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,45 persen untuk pemegang NPWP dan 0,9 persen untuk non-NPWP. Setiap pembelian emas batangan disertai dengan bukti potong PPh 22.

Sebelumnya, Kementerian Keuangan menerbitkan aturan baru yang mewajibkan pedagang emas perhiasan dan atau emas batangan menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP). Kewajiban yang sama berlaku bagi pabrikan emas perhiasan.

Aturan baru ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 48 Tahun 2023 yang dilansir dan diundangkan pada 28 April 2023. Ketentuan yang termaktub di dalamnya dinyatakan berlaku mulai 1 Mei 2023.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat, Dwi Astuti mengatakan, mekanisme baru pengenaan pajak atas emas perhiasan yakni PKP Pabrikan Emas Perhiasan wajib memungut PPN dengan besaran tertentu sebesar 1,1 persen dari harga jual untuk penyerahan kepada Pabrikan Emas Perhiasan lainnya dan Pedagang Emas Perhiasan, atau 1,65 persen dari harga jual untuk penyerahan kepada konsumen akhir.

Sementara itu, PKP Pedagang Emas Perhiasan wajib memungut PPN dengan besaran tertentu sebesar 1,1 persen dari harga jual dalam hal PKP memiliki Faktur Pajak/dokumen tertentu lengkap atas perolehan/impor emas perhiasan, atau 1,65 persen dari harga jual dalam hal tidak memilikinya.

"Pengaturan ulang ini bertujuan untuk memberikan kemudahan, kepastian hukum, kesederhanaan, serta penurunan tarif. Penurunan tarif dimaksudkan sebagai alat untuk mendorong semua pelaku usaha industri emas perhiasan masuk dalam sistem sehingga tercipta level playing field di semua lapisan ekosistem industri emas perhiasan,” katanya dalam pernyataanya, dikutip Kamis (4/5/2023).

Dwi melanjutkan, khusus penyerahan oleh PKP Pedagang Emas Perhiasan kepada Pabrikan Emas Perhiasan, besaran tertentu ditetapkan sebesar 0 persen dari harga jual. Tarif tersebut turun jika dibandingkan pengaturan sebelumnya dalam PMK-30/PMK.03/2014.

Baca juga artikel terkait HARGA EMAS

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Anggun P Situmorang