Menuju konten utama

Harga Beras Meroket, Tembus Rp16.500 per Kg

Pedagang di Pasar Kopro, Jakarta Barat mengakui akibat kenaikan harga beras omzetnya jadi menurun.

Harga Beras Meroket, Tembus Rp16.500 per Kg
Pedagang beras di kawasan Pasar Kopro, Jakarta Barat. tirto.id/Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Harga beras di pasaran terus bergerak naik selama beberapa hari terakhir. Salah satu pedagang beras di Pasar Kopro, Jakarta Barat, Yogi (34) mengakui jenis beras premium dan medium harganya melesat.

Seperti beras premium yang dijual dengan harga Rp16.000-Rp16.500 per kilogram sebelumnya dibanderol Rp15.000 per kilogram. Kemudian beras medium dipatok Rp15.000 per kg.

Yogi menuturkan, akibat kenaikan harga beras omzetnya menurun. Namun dia enggan membeberkan jumlah nominal pendapatan saat ini.

"Untuk saat ini penurunan omzet di toko saya pasti ada, dan untuk angkanya saya kurang pasti tapi yang pasti ada penurunan," kata Yogi saat ditemui Tirto, Rabu (6/9/2023).

Sementara itu, Iyus salah satu pedagang beras di pasar tersebut mengaku omzetnya tetap stabil walaupun harga beras mulai naik. Dia juga mengklaim kenaikan beras saat ini masih dalam batas wajar.

"Ini beras memang naik dan sudah musimnya, apalagi musim kemarau," kata Iyus.

Untuk diketahui, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengakui harga beras saat ini mengalami kenaikan di pasar-pasar tradisional. Hal tersebut disebabkan oleh stok Gabah Kering Panen (GKP) yang belum mampu memenuhi kebutuhan pabrik.

Arief pun sudah menugaskan Bulog untuk mengintervensi harga beras dengan memberikan bantuan berupa beras sebanyak 10 kilogram (kg) dalam 3 bulan ke depan untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebanyak 21,3 juta jumlahnya.

Kemudian, pendistribusian beras juga terus dilakukan ke beberapa tempat seperti pasar-pasar tradisional dan modern. Sementara, saat ini Arief mengklaim bahwa, beras yang sudah disiapkan stoknya mencapai 1,54 juta ton, dalam proses pemenuhan sebanyak 400 ton.

Baca juga artikel terkait HARGA BERAS NAIK atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin