Menuju konten utama

Haji Lulung Pulang Awal dari Ruang Debat, Takut Kena Macet

Haji Lulung terlihat keluar dari ruang debat sebelum pelaksanaan debat selesai. Alasannya, takut macet karena ia ada janjian dengan dokter.

Haji Lulung Pulang Awal dari Ruang Debat, Takut Kena Macet
Abraham Lunggana alias Haji Lulung tampak di lokasi Tanah Abang, Jakarta, (4/11). [Tirto/Taher]

tirto.id - Anggota DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana atau Haji Lulung nampak meninggalkan ruang debat putaran kedua calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta sebelum pelaksanaan debat berakhir.

"Takut macet. Aku janjian sama dokter, lagi alergi," kata dia kepada awak media di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (12/4/2017) malam.

Lulung saat itu mengenakan kemeja berwarna putih bergegas meninggalkan ruangan debat sekitar pukul 21.10 WIB. Dia meyakini pasangan calon yang didukungnya unggul dalam debat yang kali ini kembali menghadirkan presenter Ira Koesno sebagai moderatornya.

"Sudah menang soalnya,” kata Lulung.

KPU DKI Jakarta menggelar debat pilkada DKI Jakarta putaran kedua dengan tema "Dari Masyarakat untuk Jakarta" di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta, Rabu (12/4/2017). Debat ini menghadirkan dua paslon yang maju dalam putaran kedua, yakni pasangan nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat dan pasangan nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Debat tersebut akan dipandu oleh moderator Ira Koesno. Debat akan dimulai pukul 19.30 WIB dan akan berlangsung selama 120 menit.

Di hari yang sama, sebelum menghadiri Debat Pilkada 2017, Lulung diperiksa sebagai saksi dalam penyelidikan kasus dugaan korupsi proyek revitalisasi Gedung Teater Kesenian Taman Ismail Marzuki (TIM) pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata pada periode 2012.

"Cuma diminta keterangan dan klarifikasi saja," kata Lulung usai menjalani pemeriksaan di Kantor Direktorat Tindak Pidana Korupsi, Gedung Ombudsman RI, Jakarta, Rabu (12/4/2017), seperti diberitakan Antara.

Sementara, Kepala Subdit I Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri Kombes Pol Adi Deriyan Jayamarta mengonfirmasi bahwa jajarannya kini tengah mengusut kasus dugaan korupsi tersebut. Karena itu, pihaknya memeriksa sejumlah saksi termasuk di antaranya Lulung Lunggana.

"Masih penyelidikan," kata Adi.

Menurut Lulung, pihaknya tidak terlibat sama sekali dalam pembahasan proyek revitalisasi TIM tersebut.

Kasus ini berawal dari adanya laporan tertanggal 8 Maret 2016 tentang dugaan tindak pidana korupsi pengerjaan penyempurnaan Gedung Teater Kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata periode 2016. Dari hasil penyelidikan, proyek revitalisasi Gedung TIM dengan nilai mencapai Rp27 miliar tersebut ditangani oleh PT Relis Sapindo Utama sebagai kontraktor.

Baca juga artikel terkait DEBAT CAGUB DKI 2017 atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Politik
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra