tirto.id - Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar BJ Habibie meminta DPP Golkar fokus menyongsong Pilkada Serentak 2019 meski Ketua Umum Setya Novanto (Setnov) terjerat kasus korupsi e-KTP. Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Kehormatan Akbar Tanjung usai melakukan pertemuan bersama pimpinan DPP Golkar di kediaman BJ Habibie di Komplek Patra Kuningan, Jakarta Selatan.
"Pak Habibie menyatakan kita harus konsentrasi, kita harus tunjukkan number one, atau setidak-tidaknya tetap menjadi nomor dua seperti sekarang," ungkap Akbar, Senin (24/7/2017).
"Oleh karena itu, kami pun sangat bekerja keras agar calon-calon di Partai Golkar itu mayoritas bisa memenangkan pilkada itu semua akan menjadi spirit dan semangat bagi kami untuk memiliki optimisme menghadapi pemilu serentak, Pileg dan Pilpres 2019 akan datang," imbuhnya.
Dalam pertemuan tersebut, kata Akbar, Setnov menyampaikan telah menyiapkan kader-kader terbaik Partai Golkar untuk menyongsong pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang akan dilaksanakan tahun 2019.
Partai Golkar telah menyiapkan 29 kader yang akan bertarung dalam pilkada serentak yang berlangsung di 117 daerah. Mereka, imbuh Akbar, adalah orang-orang terbaik yang telah dipilih berdasarkan pengalaman serta pengetahuan mumpuni di bidang pemerintahan.
"29 calon pilkada itu adalah murni dari internal Partai Golkar dan sudah punya pengalaman yang cukup dalam pemerintahan, sehingga ini tentu harapan kami sebagian besar dari mereka itu terpilih," tuturnya.
Akbar mengaku bahwa Habibie juga menyampaikan dukungannya kepada Setnov dalam menghadapi proses hukum yang sedang dijalaninya. "Walupun dalam pemberitaan kita tahu bahwa Setnov disebut-sebut dalam beberapa pertemuan, bahkan juga ada beberapa dua atau tiga kali pertemuan tapi itu juga tidak bisa dijadikan sebagai bukti," tutur Akbar.
Namun demikian Partai Golkar tetap berharap agar kasus yang menjerat Novanto dapat segera terselesaikan dalam waktu dekat. Dewan kehormatan sendiri telah mengusulkan agar menempuh jalur praperadilan dalam perkara yang sedang menjeratnya.
"Sekarang sedang dipersiapkannya bersama lawyer dan ahli-ahli hukumnya, dengan harapan tentu lolos. (Ini) Akan menentukan perjalanan Golkar," ungkap Akbar.
Sementara itu, dalam menghadapi pilgub Jawa Barat yang semakin dekat, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyatakan tidak terganggu meski situasi internal Golkar sedang dilanda masalah kasus korupsi.
Menurut Dedi, Golkar tidak akan kehilangan pendukung di Pilgub Jabar meski petinggi partainya kini terbelit kasus korupsi.
Iya juga menyampaikan bahwa, DPD Golkar Jawa Barat sudah sejak lama menerapkan pola pendekatan langsung kepada masyarakat. Dengan begitu, situasi di level elit Golkar tidak terlalu mempengaruhi hubungan partainya dengan publik di Jawa Barat.
"Pola saya kan sudah berlangsung sejak lama, ada atau tidak ada momen Pilgub Jawa Barat, pola ini tetap kami lakukan. Jadi komunikasinya langsung dengan masyarakat," kata Dedi di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, pada Rabu (19/7/2017) seperti dikutip Antara.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Alexander Haryanto