Menuju konten utama

Gunung Merapi Siaga, TRC BPBD DIY: Kapasitas Barak Dikurangi 50%

Untuk prosedur pengungsian di masa pandemi Covid-19, maka barak dikurangi kapasitasnya sampai dengan 50 persen.

Gunung Merapi Siaga, TRC BPBD DIY: Kapasitas Barak Dikurangi 50%
Warga beraktivitas di lahan pertanian lereng Gunung Merapi di Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/11/2020). . ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/pras.

tirto.id - Status Gunung Merapi yang ada diperbatasan Jogja dan Jawa Tengah mengalami peningkatan aktivitas yang cukup signifikan.

Merespons semakin meningkatnya aktivitas Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menaikkan status Gunung Merapi dari waspada menjadi siaga.

Dengan peningkatan status tersebut Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) D.I. Yogyakarta mulai menyiapkan sarana dan prasarana lokasi pengungsian.

Menurut Endro Tim SAR TRC BPBD DIY, prosedur pengungsian di masa pandemi Covid-19 ini tentu berbeda dengan pengungsian biasanya.

Kapasitas barak atau lokasi pengungsian tentu akan dikurangi dan jumlah lokasi pengungsian akan ditambah.

"Untuk prosedur pengungsian di masa pandemi Covid-19, maka barak dikurangi kapasitasnya sampai dengan 50 persen, dan memanfaatkan sekolahan (SD/SMP/SMA) untuk dijadikan lokasi pengungsian," ujarnya.

Sementara menurut Endro, untuk lokasi pengungsiannya hingga saat ini masih dalam proses pendataan.

"Untuk lokasi-lokasi per kelurahan, baru kami assesment datanya," tambahnya.

Sementara itu, berikut aktivitas terbaru Gunung Merapi berdasar hasil pengamatan BPPTKG.

Periode pengamatan

Jumat (06/11/2020) pukul 12:00-18:00 WIB

Meteorologi

Cuaca cerah, berawan, dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 17-23.8 °C, kelembaban udara 46-72 %, dan tekanan udara 628.1-689.4 mmHg.

Visual

● Gunung jelas, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.

Kegempaan

■ Guguran

(Jumlah : 10, Amplitudo : 6-50 mm, Durasi : 15.6-98.8 detik)

■ Hembusan

(Jumlah : 8, Amplitudo : 3-5 mm, Durasi : 9.5-32.4 detik)

■ Hybrid/Fase Banyak

(Jumlah : 85, Amplitudo : 3-30 mm, S-P : 0.2-0.6 detik, Durasi : 5.8-13.9 detik)

■ Vulkanik Dangkal

(Jumlah : 8, Amplitudo : 40-80 mm, Durasi : 12.4-42.3 detik)

Kesimpulan

Gunung Merapi Level III (Siaga)

Rekomendasi

1.) Prakiraan daerah bahaya meliputi:

A. Provinsi DIY

a. Kabupaten Sleman. Kecamatan Cangkringan: Desa Glagaharjo (Dusun Kalitengah Lor); Desa Kepuharjo (Dusun Kaliadem); Desa Umbulharjo (Dusun Palemsari).

B. Provinsi Jawa Tengah

a. Kabupaten Magelang. Kecamatan Dukun: Desa Ngargomulyo (Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar); Desa Krinjing (Dusun Trayem, Pugeran, Trono); Desa Paten (Babadan 1, Babadan 2)

b. Kabupaten Boyolali. Kecamatan Selo: Desa Tlogolele (Dusun Stabelan, Takeran, Belang); Desa Klakah (Dusun Sumber, Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur); Desa Jrakah (Dusun Jarak, Sepi)

c. Kabupaten Klaten. Kecamatan Kemalang: Desa Tegal Mulyo (Dusun Pajekan, Canguk, Sumur); Desa Sidorejo (Dusun Petung, Kembangan, Deles); Desa Balerante (Dusun Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang).

2.) Penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

3.) Pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

4.) Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat.

Baca juga artikel terkait GUNUNG MERAPI atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH