Menuju konten utama

Gunung Merapi Keluarkan 22 Kali Guguran Lava Pijar

BPPTKG juga mencatat 54 gempa guguran dengan amplitudo 3-30 mm, durasi 11-108 detik.

Gunung Merapi Keluarkan 22 Kali Guguran Lava Pijar
Guguran lava terlihat dari Desa Hargobinangun, Pakem, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (17/1/2021). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/foc.

tirto.id - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta sejak Minggu (24/1/2021) dini hari mengeluarkan 22 kali guguran lava pijar.

"Pukul 00.00—06.00 WIB teramati 22 kali guguran lava pijar," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida dalam keterangan tertulisnya.

Hanik menjelaskan secara visual Gunung Merapi terlihat jelas. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah.

"Teramati guguran dengan jarak luncur 300-800 meter mengarah ke barat daya," jelas Hanik.

Sementara itu, cuaca di puncak Merapi teramatai berawan dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah timur dan tenggara. Suhu udara 13-26 celcius kelembaban udara 68-94 persen, dan tekanan udara 567-687 mmHg.

BPPTKG juga mencatat 54 gempa guguran dengan amplitudo 3-30 mm, durasi 11-108 detik. Kemudian gempa hembusan terjadi 3 kali dengan amplitudo 2-8 mm, durasi 6-9 detik. Lalu gempa vulkanik dangkal terjadi 1 kali, amplitudo 58 mm, dengan durasi 12 detik.

Hingga saat ini, aktivitas Merapi masih berada di level III atau siaga. Masyarakat diiimbau untuk siaga terhadap potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan. Kemudian pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak Merapi.

Masyarakat juga diminta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Merapi. Apabila terjadi perubahan aktivitas Merapi yang signifikan maka status aktivitas Merapi akan segera ditinjau kembali.

Baca juga artikel terkait GUGURAN LAVA PIJAR MERAPI atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Gilang Ramadhan