Menuju konten utama

Gubernur NTT Tantang Pihak yang Ingin Diskusi Sekolah Jam 5 Pagi

Tak hanya isu pendidikan, ia pun bersedia apabila terdapat pihak yang ingin berdiskusi mengenai seluruh aspek yang berkaitan dengan pembangunan NTT.

Gubernur NTT Tantang Pihak yang Ingin Diskusi Sekolah Jam 5 Pagi
Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat. (Antara/ Benny Jahang)

tirto.id - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat menantang seluruh pihak yang ingin berdiskusi perihal kebijakan sekolah masuk pukul 05.00 Wita serta isu pendidikan di Provinsi tersebut.

"Saya membuka ruang untuk yang mau berdiskusi secara tatap muka baik tentang pendidikan," kata Viktor dalam cerita Instagram yang diunggah di akun Instagram @viktorbungtilulaiskodat, dikutip Kamis (2/3/2023).

Ia pun mengapresiasi terhadap sejumlah pihak yang telah memberikan kritik konstruktif, saran, dan masukan mengenai kebijakan sekolah jam 5 pagi serta kebijakan lainnya.

Tak hanya isu pendidikan, ia pun bersedia apabila terdapat pihak yang ingin berdiskusi mengenai seluruh aspek yang berkaitan dengan pembangunan NTT.

"Dengan persyaratan harus memiliki pengetahuan, kepedulian dan keberanian yang cukup untuk kemajuan Nusa Tenggara Timur," ucapnya.

Bagi yang ingin melakukan diskusi secara langsung dengannya, Viktor meminta agar menghubungi Protokol Setda Provinsi NTT untuk diagendakan.

Sebelumnya Gubernur NTT, Viktor membuat kebijakan yang kontroversial yaitu memberlakukan sekolah jam 5 pagi untuk sekolah unggulan yakni SMAN 1 Kupang & SMAN 6 Kupang. Kebijakan ini pun tengah dicoba diberlakukan di sekolah lain.

Namun, kebijakan ini terkesan terburu-buru lantaran banyak guru di NTT yang tidak siap dan menyatakan menolak menerapkan sekolah jam 5 pagi. Akan tetapi, sayangnya mereka terpaksa harus mengikuti.

Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Satriwan Salim menilai kebijakan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu menerapkan sekolah dimulai pukul 05.00 Wita tidak melalui kajian akademis terlebih dulu.

Publik tidak mengetahui apa dasar pijakan kebijakan masuk sekolah pukul 05.00 wita tersebut. Jika pun ada, dokumen kajiannya tak bisa diakses publik dan jelas melanggar asas transparansi serta partisipasi publik.

"Seharusnya ada kajian secara filosofis, sosiologis, pedagogis, termasuk geografis mengingat banyak sekolah di NTT yang jarak antara rumah siswa/guru dengan sekolah sangat jauh bahkan ada yang lebih 5 km. Dan berjalan kaki menuju sekolah," kata Satriwan melalui keterangan tertulisnya, Selasa (28/2/2023).

Baca juga artikel terkait POLEMIK JAM MASUK SEKOLAH PUKUL 5 PAGI atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Restu Diantina Putri