tirto.id -
"Pagi ini saya dinyatakan positif COVID-19," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (25/6/2021).
Khofifah mendaku masih dalam keadaan prima saat ini. Ia tidak merasakan gejala sama sekali.
Alasan Gubernur Khofifah bisa terinfeksi COVID-19 lagi lantaran jadwal kerja yang sibuk. Belakangan ia kerap memantau pendirian rumah sakit darurat di Badan Pengembangan Wilayah Surabaya Madura (BPWS).
"Dokter menyatakan tingkat antibodi saya mencapai 275 U/ml. Artinya sudah cukup tinggi untuk mencegah gejala COVID-19 yang berat," ujarnya.
Saat ini, ia melakukan isolasi mandiri hingga dinyatakan negatif Covid-19. Sementara untuk semua tugas-tugasnya akan dilakukan dari rumah.
"Virus ini dapat menyerang siapa saja dan kapan saja. Jangan lengah dan jangan anggap sepele. Mohon doa agar saya bisa kembali sehat dan beraktivitas seperti sedia kala. Maturnuwun," tukasnya.
Lonjakan kasus COVID-19 atau virus Corona usai Idulfitri masih terus terjadi, hari ini 25 Juni 2021 penambahan kasus positif COVID-19 mencapai 18.872. Penambahan kasus ini juga diikuti melonjaknya kasus dalam perawatan/isolasi atau disebut kasus aktif yang memecahkan rekor tertinggi.
Berdasarkan data yang dipublikasikan Satgas COVID-19, total kasus aktif pada hari ini mencapai 181.435 yang merupakan kasus aktif tertinggi dalam sehari melewati kasus aktif tertinggi yang pernah tercatat pada 5 Februari 2021 dengan 176.672 kasus aktif.
Pada hari ini, lima provinsi dengan penambahan kasus terbanyak berturut-turut adalah DKI Jakarta 6.934; Jawa Barat 3.846; Jawa Tengah 2.118; Jawa Timur 975; dan DI Yogyakarta 783 kasus.
Di Provinsi Jawa Timur masih menduduki peringkat keempat kasus positif paling banyak dengan total 975 kasus. Dari 975 kasus tersebut, 69 kasus di antaranya berada di Kota Surabaya.
Sementara itu, melansir dari laman infocovid19.jatimprov.go.id, terdapat 3 wilayah yang masuk kategori zona merah. Di antaranya, Bangkalan Madura, Ngawi, dan Ponorogo.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Maya Saputri