Menuju konten utama

Gubernur Bank Sentral India Turun, Rupee Jatuh

Akhir pekan lalu Gubernur Bank Sentral India Raghuram Rajan membuat pengumuman mengejutkan. Ia mengatakan tidak akan melanjutkan jabatannya setelah periode jabatannya berakhir September mendatang. Analis memperkirakan ia mundur karena desakan pemerintah India. Sementara itu, pasca pengumuman Rajan, Rupee sempat melemah dalam perdagangan hari Senin waktu setempat.

Gubernur Bank Sentral India Turun, Rupee Jatuh
Raghuram Rajan. Foto/Facebook.

tirto.id - Gubernur Bank Sentral India (the Reserve Bank of India/RBI) Raghuram Rajan mengejutkan banyak pihak setelah pada akhir pekan lalu memutuskan untuk turun dari jabatannya pada awal September ketika masa jabatannya berakhir dan kembali ke dunia akademisi.

Mantan ekonom International Monetary Fund (IMF) tersebut merupakan salah satu dari sedikit analis ekonomi yang memprediksi krisis keuangan yang terjadi pada tahun 2008. Ia juga mendapat banyak pujian atas penanganannya terhadap perekonomian India.

Di bawah periode kepemimpinannya sebagai Gubernur Bank Sentral, India sekarang merupakan negara dengan perkembangan ekonomi tercepat di dunia.

Seperti dikutip dari BBC, dengan track record kinerja yang sedemikian cemerlang, Rajan banyak diharapkan untuk melanjutkan kepemimpinannya di Bank Sentral India.

Rajan sebenarnya telah bersikap terbuka akan kemungkinan untuk tetap menjabat sebagai Gubernur Bank Sentral setelah periode awal kepemimpinannya selama tiga tahun berakhir, namun demikian dia mengambil keputusan tersebut dan mengumumkannya pada hari Sabtu (18/6/2016) waktu setempat, setelah "berefleksi dan berkonsultasi dengan pemerintah."

Akan tetapi, ia banyak mendapat tekanan dari sebuah faksi dalam partai Perdana Menteri Narendra Modi yang saat ini berkuasa dalam pemerintahan, Partai Bharatiya Janata (BJP), untuk mempertahankan suku bunga tetap pada level yang tinggi. Belum lagi munculnya beberapa kritik atas keputusannya untuk mulai masuk ke dalam politik.

Keputusan Raghuram Rajan tersebut (di India disebut dengan istilah Rexit) telah melontarkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban. Dan yang terbesar dari semua adalah apakah keputusan itu berasal dari dia sendiri atau dia didesak untuk berhenti?

Simon Atkinson, Editor India Bisnis, mengatakan, dengan komentar yang dibuat Rajan bahwa ia terbuka untuk tetap menjabat posisi tersebut tetapi kemudian membuat keputusan untuk turun "setelah berefleksi dan berkonsultasi dengan pemerintah," jelas membuat banyak pihak di India menyimpulkan bahwa ia sudah didesak untuk turun tanpa membuat banyak keributan.

Gubernur RBI itu tercatat banyak memiliki pencela - termasuk baru-baru ini dari seorang tokoh senior di partai BJP yang berkuasa bahwa ia "secara mental tidak sepenuhnya India" karena ia memiliki kartu hijau AS.

Tetapi, sementara ia tidak menyenangkan semua politisi, dengan track record ekonominya, Rajan sangat dihormati oleh investor baik dalam dan luar negeri.

Dan dengan ketergantungan ekonomi India pada investasi asing untuk menjaga pertumbuhannya, ada kekhawatiran yang cukup beralasan bahwa kredibilitas ekonomi India di luar negeri sekarang dapat dipertanyakan seiring dengan keputusan untuk tidak memastikan pria yang dijuluki bankir "rockstar" itu menjabat pada periode selanjutnya.

Nilai tukar rupee sendiri pada hari Senin waktu setempat turun 0,9 persen, penurunan paling tajam sejak 9 November 2015. Sementara itu, yield obligasi naik seiring dengan meningkatnya pula kekhawatiran akan kemungkinan arus keluar dolar.

Namun, India segera berhasil memulihkan beberapa kerugian yang dideritanya. "Bank sentral telah terpantau menjual dolar untuk mencegah jatuhnya mata uang lokal," laporkan kantor berita Reuters, seperti dikutip dari laman Livemint.

Rupee dibuka pada posisi 67,68 dan menyentuh posisi terendah pada 67,69 per dolar Amerika. Pada pukul 09:29 waktu setempat, rupee diperdagangkan pada tingkat 67,44, turun 0,52% dari penutupan sebelumnya dari 67,09.

Beberapa analis telah mulai meninjau perkiraan mereka pada rupee hingga akhir 2016 ini. Dalam catatan yang dikeluarkan pada hari Senin, Credit Suisse mengatakan bahwa rupee diperkirakan akan terdepresiasi ke level 67,70 selama tiga bulan dan 71 per dolar AS selama periode 12 bulan.

Sebagai catatan, masa jabatan Rajan akan berakhir pada 4 September, dan ini berarti untuk pertama kalinya dalam 24 tahun bahwa Gubernur RBI turun setelah jangka waktu tiga tahun saja.

Baca juga artikel terkait EKONOMI atau tulisan lainnya dari Ign. L. Adhi Bhaskara

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Ign. L. Adhi Bhaskara
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara