Menuju konten utama

Gubernur Anies Ajak Siswa Sekolah Pelajari Fenomena Gerhana Bulan

Melalui surat edaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan mengajak siswa-siswa untuk menjadikan fenomena Gerhana Bulan sebagai bahan pembelajaran sains.

Gubernur Anies Ajak Siswa Sekolah Pelajari Fenomena Gerhana Bulan
Ilustrasi. Pemandangan Supermoon atau bulan super terlihat di kawasan Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (14/11). Fenomena tersebut adalah yang terbesar kedua setelah Supermoon 68 tahun yang lalu. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/ama/16

tirto.id - Terkait peristiwa gerhana bulan total (GBT) yang akan terjadi pada hari Rabu (31/1/2018) di wilayah Jakarta, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengeluarkan tiga surat edaran.

Dalam surat yang ditandatangani Anies tertulis hal-hal yang harus dilakukan. Pertama, Kepala Dinas Pendidikan harap menyebarkan edaran ke sekolah-sekolah berisi informasi tentang fenomena ini sebagai media pembelajaran dan mendorong minat siswa mempelajari sains, serta mensyukuri anugerah dan mengagumi kebesaran Tuhan

Kedua, Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya harap menyiapkan fasilitas dan dukungan di tempat-tempat wisata di bawah pengelolaan Pemerintah Provinsi yang dapat dijadikan titik pengamatan gerhana bulan bagi warga Jakarta.

Ketiga, Kepala Biro Pendidikan Mental harap menyebarkan edaran kepada masjid-masjid berisi informasi tentang fenomena GBT disertai ajakan dan panduan untuk menunaikan shalat gerhana.

GBT terjadi bertepatan dengan fenomena Supermoon dan Blue Moon. Awal GBT terjadi pada pukul 19.51 WIB dengan puncaknya 20.29 WIB dan berakhir pada pukul 21.07 WIB.

Gerhana bulan terjadi saat Bulan masuk ke bayangan (umbra) bumi; sementara supermoon terjadi saat perigee bulan—jarak terdekatnya dengan Bumi dalam orbit tunggal—bertepatan dengan fase purnama. Dalam kasus ini, supermoon juga kebetulan terjadi ketika peristiwa gerhana bulan.

Karena bersamaan dengan gerhana, supermoon kedua ini disebut super blue blood moon sehingga patut dinanti. Fenomena langka ini belum pernah terjadi sejak lebih dari 150 tahun lalu.

Asia tengah dan timur, Indonesia, Selandia Baru, dan sebagian besar Australia akan mendapatkan pemandangan bagus dari pertunjukan bulan ini di langit saat malam hari.

Supermoon kedua dan gerhana bulan total akan terjadi pada 31 Januari malam hari. Sementara sehari sebelumnya, Bulan sudah mencapai titik terdekatnya dengan orbit Bumi pada 30 Januari pukul 16.58 WIB.

“Bulan akan mencapai 2.2.099 mil (358.994 kilometer) dari Bumi, dibandingkan dengan jarak rata-rata 238.855 mil (384.400 km),” demikian menurut NASA seperti dilansir Space.com.

Berdasarkan rilis BMKG, pada 31 Januari pukul 20.29 WIB , Bulan berada pada fase purnama. Saat itu pula gerhana bulan total berada pada fase puncak.

Baca juga artikel terkait GERHANA BULAN

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo