tirto.id - Gubernur Aceh Irwandi Yusuf memastikan tak ada batasan pakaian untuk masyarakat yang hendak ikut ajang maraton internasional di Sabang pada Juli atau Agustus mendatang. Menurut Irwandi, peserta acara itu bisa menggunakan pakaian tanpa jilbab atau sorban saat berlari nanti.
"Kita tidak katakan harus pakai jilbab semua pelari, atau pakai sorban untuk pelari laki. Tapi masyarakat peserta ini was-was. Dampaknya kepada jumlah yang mendaftar, baru seminggu kami buka baru 200 yang mendaftar," ujar Irwandi di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (13/2).
Acara bertajuk "International Marathon of Aceh" rencananya digelar di Sabang, Aceh. Kegiatan itu akan mengakomodasi lari dengan jarak 42 kilometer, 21 kilometer, dan 10 serta 5 kilometer.
Irwandi berkata, masih minimnya jumlah pendaftar “International Marathon of Aceh” terjadi akibat adanya isu seputar Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) beberapa waktu terakhir. Isu yang dimaksud adalah aksi Kapolres Aceh Utara AKBP Ahmad Untung Surianata Sangaji yang menangkap dan membina 12 waria di lima salon, Minggu (28/1).
Irwandi memastikan, tak ada batasan pakaian untuk wisatawan atau peserta acara maraton di Sabang. "Tidak ada, bikini banyak kalau mau lihat bikini," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Irwandi mengungkapkan tak ada larangan di daerahnya untuk waria bekerja di salon. Menurutnya, persoalan keberadaan waria di salon telah selesai.
Gubernur terpilih hasil Pilkada 2017 itu mengungkap, persoalan keberadaan waria di salon-salon Aceh muncul karena ada pengaduan dari banyak orangtua. Aduan itu terkait adanya informasi banyaknya anak sekolah yang bolos dan menghabiskan waktu di salon.
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Alexander Haryanto