Menuju konten utama

Gubernur Aceh Klaim 8.000 Korban Gempa Sudah Ditangani

Sebanyak 8.000 korban gemoa Aceh dinyatakan sudah tertangani dengan baik oleh para relawan. Para korban tersebut sudah terdata dan nantinya mendapat bantuan per paket.

Gubernur Aceh Klaim 8.000 Korban Gempa Sudah Ditangani
Sejumlah warga mengungsi di Masjid At-Taqwa, Pidie Jaya, Aceh, Kamis (8/12). Warga yang tempat tinggalnya mengalami kerusakan akibat gempa berkekuatan 6,5 SR pada Rabu (7/12) mengungsi ke tempat-tempat yang dianggap aman. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.

tirto.id - Sebanyak 8.000-an korban gempa bumi yang menguncang Kabupaten Pidie Jaya sudah tertangani dengan baik. Demikian disampaikan Plt. Gubernur Aceh Soedarmo saat mendampingi Mendagri Tjahjo Kumolo dalam kunjungannya ke posko tanggap darurat di halaman Kantor Bupati Pidie Jaya.

"Jumlah korban gempa sekitar 8.000-an sudah tertangani dengan baik," kata Soedarmo, Kamis (8/12/2016).

Menurut jenderal bintang dua itu semua korban gempa yang mengalami luka berat dan ringan sudah dievakuasi dan tertangani dengan baik oleh para tim relawan.

"Semua korban yang mengalami luka berat dan ringan sudah ditangani oleh tim medis di rumah sakit maupun posko tanggap darurat," jelasnya kemudian.

Lebih lanjut Plt Gubernur Aceh juga mengatakan para korban musibah gempa tersebut sudah terdata semua dan nantinya akan mendapat bantuan per paket.

"Semua korban akan mendapat bantuan per paket nantinya," ujarnya.

Ia juga mengakui para korban gempa yang mengalami trauma nantinya akan mendapat penanganan khusus dari menteri sosial, sebagaimana yang pernah dilakukan di daerah lainya.

Ada pun jumlah korban gempa yang sudah berhasil didata saat ini, korban meninggal 103 orang, lalu korban luka berat dan ringan 8.000-an.

Para korban tersebut, tersebar pada enam kecamatan meliputi, Pante Raja, Bandar Dua, Tringgadeng, Meureudu, Bandar Baru dan Alee Glee, demikian informasi yang dilansir dari Antara, Jumat (9/12/2016).

Baca juga artikel terkait GEMPA ACEH 2016 atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari

Artikel Terkait