tirto.id - Jika membuka laman Google hari ini, pengguna akan disuguhkan gambar sepasang mata yang bergerak dan berkedip. Tepat pada Selasa (9/5/2017), Google Doodle merayakan hari lahir seorang ahli mata terkenal bernama Ferdinand Monoyer ke 181 tahun.
Monoyer, yang lahir pada 9 Mei 1836 di Perancis, merupakan seorang oftalmologis yang mempelopori cara mengukur penglihatan mata. Oftalmologis adalah pakar medis yang khusus menangani diagnosis, penangan, pencegahan kerusakan, dan cedera mata. Ferdinand Monoyer juga dikenal karena penemuan dioptre, unit pengukuran untuk memeriksa kekuatan optik.
Ia mengembangkan diopter melalui grafik uji mata yang membantu dalam memeriksa aktivitas visual dan berkontribusi menentukan kekuatan penglihatan. Alat tersebut dikenal sebagai bagan Monoyer yang hingga saat ini masih digunakan dan dapat ditemui di rumah sakit ataupun apotek.
Diopter yang diperkenalkan Monoyer mengukur jarak pandang mata sebenarnya yang dibutuhkan untuk membaca teks dalam grafik. Sementara itu, diagram Monoyer memuat setiap baris huruf yang mewakili diopter berbeda, dari terkecil hingga paling besar.
Google Doodle menghormati perkenalan hebat Monoyer di bidang oftalmologi dan memberi penghormatan kepada metode kerjanya yang unik.
Bila dilihat saksama, desain Google Doodle hari ini menunjukkan berbagai perubahan warna mata yang melihat ke arah grafik Monoyer. Grafiknya pun berubah sesuai dengan pandangan mata. Gambar animasi tersebut kemudian diakhiri dengan menyoroti pesan tersembunyi di bagan Monoyer yang mengeja nama penemu, Ferdinand Monoyer.
Monoyer dibesarkan di Lyon sebelum pindah ke Universitas Strasbourg pada tahun 1871. Dia akhirnya kembali ke Lyon dan meninggal pada usia 76 tahun 1912.
Lebih dari satu abad kemudian, diagram mata dan unit pengukuran yang diperkenalkan oleh Monoyer masih digunakan secara luas. Sementara itu, saat karya besarnya di bidang oftalmologi diketahui khalayak, Ferdinand Monoyer masih sempat mengajar fisika kedokteran di Fakultas Kedokteran di Universitas Lyon dari tahun 1877-1909.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari