tirto.id - Salah satu bahasan penting dalam ilmu tajwid adalah hukum bacaan mad. Macam-macam mad penting untuk dipahami agar tidak keliru saat membaca ayat-ayat Al-Quran.
Apabila bacaan Al-Quran tidak sesuai kaidah tajwid, termasuk hukum bacaan mad, makna ayat Al-Quran akan melenceng dan tidak sesuai lagi. Maka itu, belajar membaca ayat Al-Quran perlu dibarengi dengan memahami hukum mad.
Pengertian mad menurut ilmu tajwid adalah memanjangkan bacaan huruf ayat Al-Quran ketika bertemu dengan huruf 'mad' sesuai dengan ketentuan dalam hukum tajwid.
Secara etimologi, kata mad berasal dari bahasa Arab yang berarti memanjangkan. Maka dari itu, kata ini merujuk pada hukum tajwid yang mewajibkan bacaan huruf ayat Al-Quran dipanjangkan ketika bertemu huruf-huruf tertentu.
Dengan kata lain, pembaca Al-Quran memanjangkan bunyi huruf atau bacaannya karena di dalam ayat tersebut terdapat salah satu huruf mad. Di sisi lain, hukum mad tidak tunggal.
Oleh karena ada beberapa jenis huruf mad serta sejumlah kondisi dengan konsekuensi berbeda, hukum bacaan mad pun beragam. Secara terperinci, hukum tajwid mad lengkap terdiri atas 15 macam.
Daftar lengkap nama macam-macam hukum bacaan mad adalah:
- Mad Thabi’i
- Mad Wajib Muttashil
- Mad Jai’z Munfashil
- Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi (Mad Lazim Muthawwal)
- Mad Lazim Mukhafaf Kilmi
- Mad Layyin
- Mad ‘Aridl Lissukun
- Mad Shilah Qashirah
- Mad Shilah Thawilah
- Mad ‘Iwadl
- Mad Badal
- Mad Lazim Harfi Musyabba’
- Mad Lazim Harfi Mukhafaf
- Mad Farq
- Mad Tamkien.
15 Macam Hukum Bacaan Mad Beserta Contohnya
Sebanyak 15 macam hukum bacaan mad secara umum dapat digolongkan menjadi 2, yakni mad thabi'i dan mad far'i. Sementara hukum bacaan mad thabi'i hanya tunggal, mad far'i terdiri atas 14 macam.
Hukum bacaan mad thabi'i disebut juga mad asli. Adapun mad far'i memiliki sebutan lain:mad turunan (bukan mad asli). Pengertian mad far'i adalah seluruh mad yang tidak termasuk mad thabi'i tetapi masih berasal dari mad asli tersebut. Dalam bahasa Arab, mad far'i artinya mad cabang atau turunan dari mad thabi'i.
Untuk memberikan pemahaman lebih gamblang, berikut penjelasan tentang 15 macam hukum mad dan contohnya:
1. Mad Thabi'i (Mad Asli)
Mad thabi'i adalah bacaan ayat ketika terdapat harakat fathah diikuti dengan alif, atau harakat kasrah diiringi dengan huruf ya sukun, dan harakat dammah yang diikuti dengan huruf waw sukun.
Cara membaca mad asli atau mad thabi'i adalah dengan panjang 2 harakat. Contoh bacaannya adalah sebagai berikut.
كتَا بٌ - يَقُوْلُ - سمِيْعٌ
Bacaan latinnya: "Kitaabun - Yaquulu - Samii'un"
2. Mad Wajib Muttasil
Apabila mad asli atau mad thabi'i bertemu dengan huruf hamzah dalam satu kata, kondisi itu dapat dikategorikan sebagai mad wajib muttasil.
Cara membaca mad wajib muttasil adalah dengan dipanjangkan menjadi 4-5 harakat.
Contoh kata atau kalimat dengan mad wajib muttasil adalah sebagai berikut:
سَوَآءٌ - جَآءَ (Bacaan latinnya: Sawaaun - Jaa a)
3. Mad Jaiz Munfasil
Selanjutnya, jika mad asli atau mad thabi'i bertemu dengan hamzah dalam dua kata, hukum tajwidnya dikenal sebagai mad jaiz munfasil.
Cara membaca mad jaiz munfasil adalah dengan dipanjangkan sebanyak 4-5 harakat.
Contoh kata atau kalimat dengan mad jaiz munfasil adalah sebagai berikut.
بِما أُنْزِلَ إِلَيْكَ
Bacaan latinnya: "Bimaa unzila ilaika"
4. Mad Lin atau Mad Layyin
Ketika berada di akhir kalimat, ada huruf berharakat fathah dan dammah bertemu dengan huruf ya (ي) atau waw (و) bertanda sukun, kemudian di depannya lagi ada satu huruf lagi yang dimatikan karena waqaf (berhenti), hukum tajwidnya dikenal sebagai mad lin atau mad layyin.
Perlu digarisbawahi, mad lin hanya terjadi dalam kondisi waqaf atau berhenti. Cara membaca mad lin adalah dengan dipanjangkan sebanyak 2, 4, atau 6 harakat.
Pembaca Al-Quran juga dapat memilih antara 2, 4, atau 6 harakat. Namun, jika sudah memilih salah satu, pilihan itu harus konsisten apabila menemukan bacaan serupa hingga akhir tilawah.
Contoh kata atau kalimat dengan mad lin atau mad layyin adalah sebagai berikut:
رَيْبٌ (Bacaan latinnya: Roiib) dan خَوْفٌ (Khouuf).
5. Mad Badal
Mad badal terjadi ketika hamzah (ء) bertemu huruf-huruf mad dalam satu kata. Cara membaca atau hukum bacaan mad badal adalah dengan dipanjangkan sebanyak 2 harakat.
Contoh kata atau kalimat dengan mad badal adalah sebagai berikut.
قَالَ يَا آدَمُ أَنبِئْهُم بِأَسْمَائِهِمْ
Bacaan latinnya: "Qaala yaa adama anbikhum bi asmaaihim .. "
6. Mad Tamkin
Mad Tamkin adalah mad pada huruf ya (ي) yang bertasydid dan juga berkasrah (ي). Cara membaca mad tamkin adalah dengan panjang 2 harakat.
Contoh kata atau kalimat dengan hukum bacaan mad tamkin adalah sebagai berikut:
حُييتم (Bacaan latinnya: Huyayytum) dan النبيين (An-nabiyyiin).
7.Mad 'Iwadh
Ketika akan waqaf atau berhenti pada huruf tanwin fathatain, hukum tajwidnya adalah mad 'iwadh. Sebagai pengecualian, mad 'iwadh tidak terjadi pada huruf ta' marbutah.
Cara membaca atau hukum bacaan mad 'iwadh adalah tanwin (an) dihilangkan dan dibaca seperti fathah biasa (bunyi a) dengan panjang 2 harakat.
Contoh kata atau kalimat dengan mad 'iwadh adalah sebagai berikut:
أجراً عظيماً (Bacaan latinnya: Ajron 'adzhimaa) dan عفواً غفوراً (Afwan ghafuraa).
8.Mad Arid Lissukun
Hukum bacaan mad arid lissukun terjadi ketika berhenti di akhir ayat (waqaf) sehingga mematikan huruf terakhir, sedangkan sebelum huruf yang dimatikan terdapat mad asli atau mad thabi'i.
Cara membaca mad arid lissukun adalah dengan panjang 2, 4, atau 6 rakaat.
Contoh kata atau kalimat dengan mad arid lissukun adalah sebagai berikut: بَصِيْرٌ (Bacaan latinnya: Basiir), خَالِدُوْنَ (Kholiduun) النَّاسِ (An-naas) سَمِيْعٌ (Samii').
9. Mad Farq
Hukum bacaan Mad farq berlaku saat ada pertemuan mad badal dan huruf yang bertasydid. Bacaan mad farq dilafalkan dengan panjang 6 harakat.
Dinamakan mad farq karena untuk membedakan bahawa hamzah tersebut adalah hamzah (ءَ) untuk bertanya "Apakah?" dalam bahasa Arab. Dengan demikian, nama lain dari mad farq adalah mad istifham atau mad pertanyaan.
Contoh kata atau kalimat dengan hukum bacaan mad farq adalah sebagai berikut.
ثَمَٰنِيَةَ أَزْوَٰجٍ ۖ مِّنَ ٱلضَّأْنِ ٱثْنَيْنِ وَمِنَ ٱلْمَعْزِ ٱثْنَيْنِ ۗ قُلْ ءَآلذَّكَرَيْنِ حَرَّمَ أَمِ ٱلْأُنثَيَيْنِ أَمَّا ٱشْتَمَلَتْ عَلَيْهِ أَرْحَامُ ٱلْأُنثَيَيْنِ ۖ نَبِّـُٔونِى بِعِلْمٍ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ
Bacaan latinnya: "Tsamāniyata azwāj, minaḍ-ḍa`niṡnaini wa minal-ma'ziṡnaīn, qul āż-żakaraini ḥarrama amil-unṡayaini ammasytamalat 'alaihi ar-ḥāmul-unṡayaīn, nabbi`ụnī bi'ilmin ing kuntum ṣādiqīn," (QS. Al-An'am [6]: 143).
10. Mad Shilah Qasirah
Hukum bacaanmad silah qasirahadalah mad yang terjadi apabila “huruf ha dhamir” (kata ganti) berada di antara dua huruf yang berbaris (bukan huruf mati). Cara membaca mad silah qasirah adalah dengan panjang 2 harakat.
Contoh kata atau kalimat dengan mad silah qasirah adalah sebagai berikut.
اِنَّهُ كَانَ ﻻَشَرِيْك لَهُ
Bacaan latinnya: "Innahu kaana laa syariika lahh"
11. Mad Shilah Thawilah
Hukum bacaan mad silah tawilah terjadi ketika kata ganti "huruf ha damir" bertemu huruf hamzah. Cara membaca mad silah tawilah adalah dengan panjang 4-5 harakat.
Contoh kata atau kalimat dengan mad silah tawilah adalah sebagai berikut:
وله أجر (Bacaan latinnya: Walahuuu ajrun) dan به أحداً (Bihiii ahadan).
12. Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi
Hukum bacaanmad lazim mutsaqqal kilmi terjadi ketika mad asli bertemu dengan huruf bertasydid dalam satu kata. Cara membaca mad lazim mutsaqqal kilmi adalah dengan sepanjang 6 harakat.
Contoh kata atau kalimat dengan mad lazim mutsaqqal kilmi adalah sebagai berikut:
ولا الضآلّين (Bacaan latinnya: Walad dhaalliiin), الحآقّة (Al-haaqqaah), dan دابّة (Daabbaah).
13. Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi
Hukum bacaan mad lazim mukhaffaf kilmi terjadi ketika huruf mad bertemu dengan huruf yang berbaris sukun dalam satu kata. Cara membaca mad lazim mukhaffaf kilmi adalah memanjangkan 6 harakat.
Dalam Al-Quran, hanya terdapat dua mad lazim mukhaffaf kalimi, yaitu pada surah Yunus ayat 51 dan 91 sebagai berikut:
أَثُمَّ إِذَا مَا وَقَعَ ءَامَنتُم بِهِۦٓ ۚ ءَآلْـَٰٔنَ وَقَدْ كُنتُم بِهِۦ تَسْتَعْجِلُونَ
Bacaan latinnya: "A tsumma iżā mā waqa'a āmantum bih, āl-āna waqad kuntum bihī tasta'jiluun," (QS. Yunus [10]: 51)
ءَآلْـَٰٔنَ وَقَدْ عَصَيْتَ قَبْلُ وَكُنتَ مِنَ ٱلْمُفْسِدِينَ
Bacaan latinnya: "Al-āna wa qad 'aṣaita qablu wa kunta minal-mufsidīn," (QS. Yunus [10]: 91).
14. Mad Lazim Mutsaqqal Harfi
Hukum bacaan Mad lazim mutsaqqal harfi adalah mad yang terdapat pada huruf-huruf tertentu yang dieja di permulaan surah. Cara membaca mad lazim mutsaqqal harfi adalah dengan memanjangkan bacaan sepanjang 6 harakat.
Contoh mad lazim mutsaqqal harfi adalah sebagai berikut:
آلم (Bacaan latinnya: Alif laam miiim) dan طسم (Tha siin miim)
15. Mad Lazim Mukhaffaf Harfi
Hukum bacaan mad lazim mukhaffaf harfi berlaku ketika membaca huruf-huruf tunggal yang terdapat pada permulaan surah-surah dalam Al-Quran.
Cara membaca mad lazim mukhaffaf harfi adalah dengan panjang 6 harakat, tidak disertai idgam, kecuali huruf ain (ع) yang boleh dibaca 4/6 harakat.
Contoh mad lazim mukhaffaf harfi adalah sebagai berikut:
ن والقلم (Bacaan latinnya: Nuun, wal qalami ... )
ق والقرآن (Qaaf, Wal qurani .. )
المص (Alif laaam shaad).
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Addi M Idhom