Menuju konten utama
Cara Membaca Al-Quran

Contoh Mad Lin dalam Al Quran dan Hukum Bacaan Tajwidnya

Hukum bacaan mad lin wajib dilafalkan dengan panjang 2, 4, atau 6 harakat. Apa pengertian dan contoh-contohnya dalam Al-Quran?

Contoh Mad Lin dalam Al Quran dan Hukum Bacaan Tajwidnya
Sejumlah santri membaca Alquran atau bertadarus di Pondok Pesantren Riyadlul Jannah, Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (30/5). ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

tirto.id - Mad lin atau mad layyin merupakan salah satu jenis mad dalam ilmu tajwid. Cara membacanya wajib dilafalkan dengan panjang 2, 4, atau 6 harakat. Lantas, apa contoh-contohnya dalam Al-Quran?

Setiap qari atau pembaca Al-Quran harus memahami bahasan mad dalam ilmu tajwid. Sebab, bacaan mad akan selalu ditemui dalam setiap surah Al-Quran.

Ketika mad lin dilafalkan tidak sesuai tajwidnya, makna dan arti ayat akan melenceng, serta terdistorsi.

Karena itulah, para ulama menyatakan bahwa hukum mempelajari ilmu tajwid, termasuk bahasan mad lin adalah fardu kifayah, sebagaimana dilansir NU Online.

Membaca Al-Quran dengan baik dan benar merupakan perintah Allah SWT, sebagaimana tergambar dalam surah Al-Muzzammil ayat 4:

" ... Dan bacalah Al-Quran itu dengan perlahan-lahan,” (QS. Al-Muzzammil [73]: 4).

Di antara macam-macam mad itu, terdapat mad lin yang hanya terjadi ketika pembaca Al-Quran berhenti atau melakukan waqaf pada huruf berhakarat fathah atau dammah bertemu dengan huruf ya (ي) atau waw (و) yang bertanda sukun. Kemudian, di depan huruf ya atau waw tadi ada lagi satu huruf yang dimatikan karena harus waqaf.

Berdasarkan hal tersebut, apa pengertian mad lin dalam ilmu tajwid dan apa hukum bacaannya?

Pengertian Mad Lin dan Hukum Bacaannya dalam Ilmu Tajwid

Dalam bahasa Arab, mad (المد) artinya memanjangkan. Istilahnya adalah memanjangkan suara ketika mengucapkan huruf-huruf mad.

Dengan kata lain, pembaca Al-Quran memanjangkan bunyi huruf atau bacaannya karena di dalam ayat tersebut terdapat salah satu huruf mad.

Salah satu jenis mad tersebut adalah mad lin. Ia hanya terjadi dalam kondisi waqaf atau saat pembaca Al-Quran memberhentikan bacaannya.

Ketika bacaan Al-Quran berhenti atau waqaf pada huruf berharakat fathah atau dammah bertemu dengan huruf ya (ي) atau waw (و) yang bertanda sukun. Selanjutnya, di depan huruf ya atau waw tadi ada lagi satu huruf yang dimatikan karena harus waqaf, sebagaimana ditulis Imam Zarkasyi dalam Pelajaran Tajwid (1987).

Contoh kata yang memuat kaidah mad lin adalah: قُرَيْشٍ (Dibaca: Quraiisy), ٱلصَّيْفِ (As-Shaiif), dan خَوْفٍۭ (Khauuf).

Hukum bacaan mad lin wajib dilafalkan dengan panjang 2, 4, atau 6 harakat.

Sebagai catatan, apabila pembaca Al-Quran sudah memutuskan untuk membaca mad lin dalam 2 harakat, pembacaan waqaf mad lin selanjutnya juga harus 2 harakat lagi secara konsisten. Demikian juga 4 harakat atau 6 harakat.

Contoh Mad Lin Beserta Surah dan Ayatnya dalam Al-Quran

Hukum bacaan mad lin terdapat dalam banyak ayat Al-Quran, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. QS. Ali Imran Ayat 26

قُلِ ٱللَّهُمَّ مَٰلِكَ ٱلْمُلْكِ تُؤْتِى ٱلْمُلْكَ مَن تَشَآءُ وَتَنزِعُ ٱلْمُلْكَ مِمَّن تَشَآءُ وَتُعِزُّ مَن تَشَآءُ وَتُذِلُّ مَن تَشَآءُ ۖ بِيَدِكَ ٱلْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

Bacaan latinnya: "Qulillāhumma mālikal-mulki tu`til-mulka man tasyā`u wa tanzi'ul-mulka mim man tasyā`u wa tu'izzu man tasyā`u wa tużillu man tasyā`, biyadikal-khaīr, innaka 'alā kulli syai`ing qadīr"

Artinya: "Katakanlah: 'Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu," (QS. Ali Imran [3]: 26).

2. QS. Al-Quraisy Ayat 1-4

لِإِيلَٰفِ قُرَيْشٍ

Bacaan latinnya: "Li`īlāfi quraīsy"

Artinya: "Karena kebiasaan orang-orang Quraisy," (QS. Al-Quraisy [106]: 1).

إِۦلَٰفِهِمْ رِحْلَةَ ٱلشِّتَآءِ وَٱلصَّيْفِ

Bacaan latinnya: "Ilāfihim riḥlatasy-syitā`i waṣ-ṣaīf"

Artinya: "(Yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas," (QS. Al-Quraisy [106]: 2).

فَلْيَعْبُدُوا۟ رَبَّ هَٰذَا ٱلْبَيْتِ

Bacaan latinnya: "Falya’budụ rabba hāżal-baīt"

Artinya: "Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah)," (QS. Al-Quraisy [106]: 3).

ٱلَّذِىٓ أَطْعَمَهُم مِّن جُوعٍ وَءَامَنَهُم مِّنْ خَوْفٍۭ

Bacaan latinnya: "Allażī aṭ’amahum min jụ’iw wa āmanahum min khaụf"

Artinya: "Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan," (QS. Al-Quraisy [106]: 4).

3. QS. Ibrahim Ayat 33

وَسَخَّرَ لَكُمُ ٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ دَآئِبَيْنِ ۖ وَسَخَّرَ لَكُمُ ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ

Bacaan latinnya: "Wa sakhkhara lakumusy-syamsa wal-qamara dā`ibaīn, wa sakhkhara lakumul-laila wan-nahār"

Artinya: "Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang," (QS. Ibrahim [14]: 33).

4. QS. Al-Jumuah Ayat 9

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا نُودِىَ لِلصَّلَوٰةِ مِن يَوْمِ ٱلْجُمُعَةِ فَٱسْعَوْا۟ إِلَىٰ ذِكْرِ ٱللَّهِ وَذَرُوا۟ ٱلْبَيْعَ ۚ

Bacaan latinnya: "Yā ayyuhallażīna āmanū iżā nụdiya liṣ-ṣalāti miy yaumil-jumu'ati fas'au ilā żikrillāhi wa żarul baī' .. "

Artinya: "Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui," (QS. Al-Jumuah [62]: 9).

5. QS. Al-Baqarah Ayat 2

ذَٰلِكَ ٱلْكِتَٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ

Bacaan latinnya: "Dzālikal-kitābu lā raiba fīih ... "

Artinya: "Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa," (QS. Al-Baqarah [2]: 2).

6. QS. Al-Balad Ayat 8

أَلَمْ نَجْعَل لَّهُۥ عَيْنَيْنِ

Bacaan latinnya: "A lam naj'al lahụ 'ainaīn"

Artinya: "Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata," (QS. Al-Balad [90]: 8).

7. QS. Al-Balad Ayat 9

وَلِسَانًا وَشَفَتَيْنِ

Bacaan latinnya: "Wa lisānaw wa syafataīn"

Artinya: "Lidah dan dua buah bibir," (QS. Al-Balad [90]: 9).

Baca juga artikel terkait HUKUM BACAAN MAD atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom