tirto.id - Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengakui bahwa biaya untuk kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta terbilang mahal. Untuk itu, kedua partai politik pengusung Anies Baswedan dan Sandiaga Uno itu akan melakukan sejumlah terobosan untuk menggalang dana, termasuk dari sumbangan.
Hal tersebut dikatakan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra yang juga anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Sufmi Dasco Ahmad. Ia membenarkan pernyataan bakal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta yang diusung duet Gerindra dan PKS, Sandiaga Uno, terkait besarnya biaya kampanye Pilkada.
"Kami itu hanya dua partai, partai lain gemuk dan sponsornya banyak. Dari sisi pendanaan kita akan mencari terbosan lewat sumbangan sukarela," tutur Sufmi Dasco Ahmad di Jakarta, Kamis (29/9/2016).
Anggota Komisi III DPR itu menjelaskan, cara yang akan ditempuh partainya melalui sumbangan dari para kader dua partai pengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno itu, yaitu Partai Gerindra dan PKS.
Sandiaga Uno sendiri sebelumnya menyatakan, untuk menghemat anggaran, ia bersama Anies Baswedan sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra dan PKS akan semakin rajin keluar-masuk pemukiman penduduk. Tim pemenangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat ini sedang menghitung biaya kampanye yang rencananya akan dimulai pada 28 Oktober 2016 mendatang.
Pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno hanya diusung oleh dua partai politik yaitu Gerindra dan PKS. Sementara dua pasangan lainnya disokong oleh lebih banyak partai politik, yakni Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni yang diusung oleh Partai Demokrat, PPP, PKB, dan PAN, serta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat yang diajukan oleh PDIP, Partai Golkar, Partai NasDem, dan Partai Hanura.
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Iswara N Raditya