tirto.id - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani merespons kasus penggerebekan NN, seorang perempuan yang diduga terlibat prostitusi online, di Padang, Sumatera Barat, yang melibatkan anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Partai Gerindra Andre Rosiade, beberapa hari lalu.
NN dijebak lewat mekanisme undercover buying yang dilakukan pihak yang diduga melibatkan Andre.
Apalagi, menurut penuturan NN, sebelum digerebek ia sempat berhubungan badan terlebih dahulu dengan pihak yang memesan. Setelah itu, penggerebekan baru dilakukan.
Muzani mengatakan dirinya akan segera memanggil Andre untuk minta penjelasan terkait kasus tersebut. Agar, kata Muzani, informasi yang diterima tidak sepotong-potong.
"Belum [komunikasi]. Saya akan panggil Pak Andre sebagai Ketua Fraksi dan sebagai Sekjen, saya akan panggil, saya akan minta penjelasan beliau secara komprehensif supaya kami tidak memahami persoalan ini sepotong-sepotong dari pemberitaan dan saya akan panggil mungkin besok atau hari ini," kata Muzani saat ditemui di DPP Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis (6/2/2020).
Dalam acara HUT Partai Gerindra ke-12 pagi itu, Muzani mengaku tak melihat kehadiran Andre. Kata dia, mungkin Andre sedang di Sumatera Barat mengingat ia adalah Ketua DPD Partai Gerindra daerah tersebut.
"Saya belum lihat [Andre]. Kan dia ketua DPD, mungkin ada acara di Sumbar. Saya akan dengarkan dulu apa yang dilakukan dia dan apa maksudnya. Dan seterusnya, dan kami akan klarifikasi supaya kami mendapatkan penjelasan dan gambaran umum,” kata dia.
Muzani merespons jika kasus ini kerap dikaitkan dengan posisi Andre yang santer terdengar akan maju dalam Pilgub 2020. Namun, Muzani mengaku partainya memiliki nama lain.
"Kami di sana [Sumatera Barat] ada calon lain ya mau kami majukan. Yang mau kami majukan Insya Allah mantan Ketua DPD. Wakil Gubernur [saat ini], Nasrul Abit," kata dia.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Abdul Aziz