tirto.id - Telah terjadi gempa susulan di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Senin (6/8/2018) malam. Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa berkekuatan 5,4 SR itu terjadi pada pukul 22.50 WIB.
Kendati demikian gempa yang terjadi di 23 km Barat Laut Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu tersebut tidak berpotensi tsunami. Selain itu, belum ada keterangan resmi terkait korban yang diakibatkan oleh gempa tersebut.
Gempa tersebut merupakan gempa kedua yang terjadi pada malam ini, sebelumnya, BMKG juga mendeteksi gempa bumi berkekuatan 5,6 Skala Richter (SR) di bagian Selatan Sumbawa, NTB. Kepala Bagian Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko di Jakarta, Senin, mengatakan, gempa itu terjadi pada pukul 19.06 WIB dan berlokasi di kedalaman 10 kilometer. Gempa itu berada di koordinat 11.50 Lintang Selatan dan 118.19 Bujur Timur. Namun, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Pada Minggu (5/8), Lombok juga diguncang gempa dengan kekuatan 7 SR. Hingga saat ini, gempa itu menyebabkan 98 orang meninggal dunia, ratusan luka-luka dan ribuan warga mengungsi.
Sebelumnya, peneliti pada Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Danny Hilman mengatakan terjadinya dua gempa besar di Nusa Tenggara Barat dalam waktu hanya selang satu pekan, diperkirakan bersumber dari satu bidang sesar yang sama.
"Itu satu sumber. Satu bidang sesar. Mungkin sebelahan," kata Danny Hilman di Jakarta, Senin.
Menurut dia, gempa 7 SR pada Minggu (5/8) terjadi karena ada satu bidang patahan dengan kemiringan 30 derajat bergerak dua hingga tiga meter. Lokasi sesar atau patahan itu sekitar satu kilometer dari lepas pantai di Lombok Utara.
"Itu yang menyebabkan gempa," katanya.