tirto.id - Gempa tektonik dengan magnitudo 5,5 mengguncang beberapa wilayah di Aceh mengakibatkan sejumlah warga berhamburan keluar rumah.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Mata Ie Aceh Besar Djati Cipto Kuncoro, di Banda Aceh, melaporkan gempa bumi tersebut terjadi pada Sabtu (17/4/2021) sekitar pukul 08.04.53 WIB wilayah Aceh Jaya.
"Berdasarkan hasil analisis BMKG dalam informasi pendahuluan menunjukkan gempa bumi tersebut memiliki magnitudo 5,5," kata Djati Cipto Kuncoro.
Djati menyampaikan, episentrum gempa bumi ini terletak pada koordinat 5,04 LU dan 95,38 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 38 km arah Barat Daya Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar pada kedalaman 92 km. Gempa ini tidak berpotensi memicu tsunami.
Kata Djati, jika memperhatikan lokasi episentrum dan kedalaman hiposentrumnya, gempa bumi yang terjadi itu merupakan jenis menengah akibat adanya aktivitas subduksi.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ujarnya.
Djati menuturkan, guncangan gempa bumi ini dirasakan warga di daerah Banda Aceh, Pidie Jaya, Nagan Raya, Calang, dan Lhokseumawe. Getaran sangat dirasakan oleh warga jika berada dalam rumah.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Djati.
BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu tsunami yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Warga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa.
"Pastikan tidak ada kerusakan setelah getaran yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," pungkas Djati.