Menuju konten utama

Gempa Lombok: BNPB Taksir Kerugian Lebih dari 1 Triliun Rupiah

Kepala BNPB Sutopo Purwo Nugroho memperkirakan, kerugian akibat gemp yang terjadi di Lombok pada Minggu (5/8/2018) malam, mencapai lebih dari satu triliun rupiah.

Gempa Lombok: BNPB Taksir Kerugian Lebih dari 1 Triliun Rupiah
Ilustrasi. Pengendara sepeda motor melintas dekat rumah yang roboh pascagempa di Desa Bentek, Kecamatan Pemenang,Tanjung, Lombok Utara, NTB, Senin (6/8/2018). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

tirto.id - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menaksir, kerugian atas musibah gempa yang menimpa Lombok, NTB, pada Minggu (5/8/2018) malam, mencapai lebih dari satu triliun rupiah.

"Kerugian ketika gempa 29 Juli lalu saja mencapai 600 miliar. Mungkin gempa kali ini (Minggu, 5 Agustus) di atas satu triliun rupiah," katanya kepada awak pers, Senin (6/8/18) siang.

Ia mengatakan, besarnya kerugian tersebut dilihat dari lima aspek. Pertama, infrastruktur seperti jalan raya, tempat publik, dan gedung pemerintahan. Kedua, pemukiman warga di seluruh NTB.

Ketiga, dari ranah ekonomi produktif yang sedang berjalan mengalami kerugian besar. Kelima, aspek sosial budaya. Dan terakhir, adalah aspek lintas sektor yang menyambung banyak hal.

Uang sebesar itu, kata Sutopo, perlu digunakan untuk merevitalisasi segala hal yang hancur dan rusak.

Namun nominal tersebut menurut Sutopo belum pasti. "Kami butuh evakuasi dan menghitung lagi jumlah total," katanya.

Tadi malam, Minggu (5/8/18), gempa bumi berkekuatan tujuh Skala Richter (SR) mengguncang Lombok, NTB. BNPB menyebut, pusat gempa terjadi di garis lintang 8,37 LS dan 116,48 BT.

Hingga saat ini pihak BNPB masih mengeluarkan data korban sebanyak 91 orang meninggal dunia dan 209 luka-luka. Ratusan rumah juga rata dengan tanah pasca gempa terjadi.

Ini adalah kali kedua NTB diguncang gempa sejak satu bulan terakhir. Kali terakhir gempa menguncang Lombok-Sumbawa dan Bali pada Minggu 29 Juli dengan kekuatan 6,4 SR. Kesamaan keduanya: gempa disebabkan aktivitas Sesar Naik Flores atau Flores Back Arc Thrust.

Baca juga artikel terkait GEMPA LOMBOK atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Yandri Daniel Damaledo