tirto.id - Warga yang berada di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur mulai beranjak ke tempat pengungsian setelah gempa bawah laut yang terjadi secara terus-menerus dan merusak sejumlah rumah pada Minggu (8/10/2010) lalu.
"Hingga tadi malam pemerintah sudah membantu mengevakuasi warga yang berada di sekitaran Gunung Ile Lewotolok sebagai akibat dari guncangan gempa bawah laut yang terus saja terjadi dan merusak sejumlah rumah," kata Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday, Rabu (11/10/2017).
Thomas mengatakan, sebagian warga diungsikan ke Kantor Camat Ile Ape dan sebagian lainnya di bekas rumah jabatan Bupati Lembata di Lewoleba.
"Ada juga sebagiannya dijemput keluarga masing-masing dan tinggal di rumah keluarga yang aman," tambah Thomas, seperti dikutip dari Antara.
Warga yang mengungsi di Kantor Camat Ile Ape berjumlah 224 orang sementara yang menempati bekas rumah jabatan Bupati Lembata sebanyak 316 orang.
Bantuan tanggap darurat berupa makanan dan obat-obatan telah disalurkan kepada seluruh pengungsi yang berada di dua tempat pengungsian tersebut untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan pangan para korban gempa.
Sementara itu, meski saat ini status Gunung Ile Lewotolok berada pada level siaga, namun goncangan gempa bawah laut yang terjadi berulang kali telah menimbulkan kerusakan, diantaranya sebanyak 11 rumah rusak ringan dan 29 lainnya mengalami rusak berat akibat tertimpa bebatuan dari Gunung Ile Lewotolok.
"Ini soal kemanusian jadi tidak harus menanti level gunung itu tinggi. Korban sudah terjadi saat ini dan butuh penanganan maksimal," ungkap Thomas.
Pemantauan lereng dan lokasi Gunung Ile Lewotolok terus dilakukan pemerintah guna memastikan tidak ada lagi warga yang masih tertinggal di sana.
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo