tirto.id - Fukushima, Jepang diguncang gempa bumi berkekuatan 7,3 skala Richter pada Sabtu, 13 Februari 2021. Gempa bumi itu terjadi pada pukul 23:07 wilayah setempat, dan melanda pantai timur Jepang.
Pusat gempa bumi menghantam sekitar 46 mil timur laut Namie. Namie adalah sebuah kota 60 mil dari Fukushima, yang dikenal dengan kota pantai.
Survei Geologi dari Amerika Serikat menyatakan, bahwa gempa tersebut berukuran sekitar 36 mil. Kendati demikian, gempa tersebut tidak berpotensi tusnami.
Sampai saat ini, dilaporkan tidak ada korban jiwa dari gempa bumi itu. Berdasarkan kabar dari kantor berita Kyoto, setidaknya ada lebih dari 100 orang menderita luka-luka.
Menurut juru bicara pemerintah Katsunobi Kuto, sekitar 950 ribu rumah rusak. Dilansir dari Washington Pos, Gempa bumi tersebut juga menyebabkan pemadaman listrik di Tokyo.
Pemerintah telah membentuk tim penanganan gempa untuk melakukan survei terkait kerusakan di sekitar wilayah terdampak, dan melakukan misi penyelamatan.
Diwartakan CNN News, Minggu (14/02/21) pagi, Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga mengumumkan bahwa tidak ada masalah pada salah satu pembangkit nuklir di wilayah itu.
Yoshihide mengimbau agar warga di daerah terdampak tetap berjaga-jaga dengan melakukan semua pekerjaan dari rumah, karena adanya potensi gempa susulan.
"Jangan lalai," ungkap Yoshihide dilaporkan New York Times. Setelah peristiwa ini, restoran dan bar akan tutup pada pukul 8 malam.
Ini merupakan gempa bumi terbesar sejak 10 tahun lalu. Pada tahun 2011 Jepang dilanda gempa bumi dengan 8,9 skala Richter.
Gempa tersebut menewaskan lebih dari 16 ribu orang. Setelah itu, terjadi bencana nuklir di Fukushima dan sebanyak 164 ribu orang melarikan diri untuk evakuasi di sekitar pabrik.
Kenapa Jepang Sering Gempa Bumi?
Jepang merupakan salah satu negara yang dikenal sering terjadi gempa bumi. Sebab, Jepang terletak di dekat cincin api. Cincin api adalah area di sekitar lingkar pasifik.
Cincin api tersebut berbentuk seperti sepatu kuda, yang mengikuti pelek di Samudra Pasifik. Cincin api seringkali menjadi penyebab terjadinya gempa bumi maupun, erupsi vulkanis di wilayah di atasnya.
Sementara Lingkar Pasifik merupakan tempat ditemukannya lempeng tektonik bumi. Lempeng tektonik di cincin api ini, seringkali bertumbuk dan bertabrakan.
Diikuti dengan lapisan cadangan api di atasnya, yang mencuat atau berguncang. Kemudian, lempeng-lempeng tersebut bergerak dan berinteraksi satu sama lain, seperti bertubrukan, memisah, dan menumpuk.
Hal-hal tersebut membuat lapisan tanah yang berada di atasnya juga ikut bergerak, pergerakan inilah yang disebut gempa. Selain karena adanya cincin api, Jepang juga berada di atas lempeng Pasifik dan lempeng Laut Filipina.
Kedua lempeng tersebut sangat aktif dibandingkan dengan lempeng-lempeng lainnya di dunia. Jepang dikenal sebagai negara kepulauan, dan memiliki titik gempa di lepas pantai. Hal tersebut membuat Jepang berpotensi mengalami tsunami.
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Alexander Haryanto