Menuju konten utama

Gempa Banten Guncang Istora di Hari Pertama Indonesia Masters

Kendati gempa Banten berkekuatan 6,4 SR sempat membuat panik, kompetisi bulu tangkis Indonesia Masters 2018 tetap dilanjutkan.

Gempa Banten Guncang Istora di Hari Pertama Indonesia Masters
(ilustrasi) Pekerja menyelesaikan proses renovasi arena Istora Senayan Jakarta, Jakarta, Minggu (21/1). ANTARA FOTO/Galih Pradipta.

tirto.id - Gempa bumi kuat yang berpusat di dekat Lebak, Banten, telah mengguncang Istora Senayan Jakarta pada hari pertama kompetisi bulu tangkis Indonesia Masters 2018, Selasa (23/1/2018).

Berdasarkan pantauan Antara di lokasi kejadian, gempa yang terasa sekitar pukul 13.40 WIB tersebut berlangsung cukup lama yakni sekitar 30 detik.

Hal tersebut sempat membuat panik penonton, dan orang-orang di lokasi. Bahkan sebagian penonton ada yang sudah keluar menjauhi gedung utama.

Kendati sempat membuat panik, turnamen hari ini yang memasuki babak kualifikasi tetap dilanjutkan.

Di Gedung Teater Besar Taman Ismail Marzuki (TIM), tempat acara peringatan ulang tahun ke-71 Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, para undangan yang sebagian besar adalah pengurus dan kader PDIP pun berhamburan ke luar gedung.

dalam pantauan Tirto, Arya Bima, anggota DPR RI F-PDIP, yang juga menjadi tamu undangan berteriak memberi kewaspadaan gempa kepada undangan lainnya yang berada di lantai dua.

"Awas gempa. Keluar," kata Arya.

Hal yang senada juga dilakukan oleh Anggota DPR F-PDIP, Eva Sundari. Ia yang berada di lantai dua gedung teater besar berteriak memberi kewaspadaan adanya gempa bumi lalu berlari keluar.

"Ini gedungnya goyang. Gempa iki," kata Eva.

Gempa bumi mengguncang wilayah Banten pada, Selasa (23/1/2018) siang ini pukul 13:33 WIB. Menurut informasi BMKG, gempa berkekuatan 6,4 SR berada 7.21 LS,105.91 BT, 81 km Barat Daya Lebak-Banten dengan kedalaman 10 Km.

"Gempa tidak berpotensi tsunami," demikian keterangan dari BMKG.

Hingga kini belum diketahui dampak dari gempa pada siang ini.

Baca juga artikel terkait GEMPA BUMI atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yantina Debora
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora