tirto.id - Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono menjelaskan gempa bumi yang mengguncang Gunungkidul, Yogyakarta pada Rabu (29/8/2018) tidak berpotensi tsunami.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami,” kata Rahmat dalam rilis pernya yang diterima Tirto, Rabu (29/8/2018).
Gempa mengguncang wilayah Yogyakarta pada Rabu (29/8/2018) dini hari sekitar pukul 01.36 WIB.
Akun Twitter resmi BMKG merilis, gempa berkekuatan 5,8 skala richter berpusat 8.97 LS,110.23 BT atau 112 km Barat Daya Gunungkidul Yogyakarta pada kedalaman 10 Km.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,93 LS dan 110,22 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 114 km arah selatan Kota Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada kedalaman 62 km.
"Hingga pukul 02:00 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock)," tuturnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Editor: Yulaika Ramadhani