tirto.id - Pelatih tunggal putri Pelatnas Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Minarti Timur, mengungkapkan jika kemenangan Fitriani di Thailand Masters 2019 merupakan modal berharga bagi sektor tunggal putri Indonesia. Minarti juga berharap agar prestasi Fitriani pada awal tahun ini dapat memacu atlet-atlet tunggal putri di turnamen-turnamen berkutnya.
"Kemenangan itu semoga menjadi modal untuk bermain lebih baik lagi dalam turnamen berikutnya, bukan hanya untuk Fitriani saja melainkan juga atlet tunggal putri lain," ungkap pelatih yang ketika masih aktif bermain, pernah meraih medali perak Olimpiade 2000 tersebut, seperti dikutip dari Antara Senin (14/1/2019).
Minarti juga menambahkan jika Fitriani memiliki pola permainan reli yang cukup bagus. Hal itulah yang lantas dapat ia maksimalkan di atas lapangan, hingga memaksa pihak lawan banyak melakukan kesalahan sendiri. Saat itu Fitriani juga bermain dengan lebih sabar dan tenang, memiliki akurasi pukulan yang baik, serta pertahanan yang rapat.
"Fitri bermain lebih sabar dan tenang. Dia tampak lebih percaya diri sehingga akurasi pukulannya cukup bagus. Pertahanan Fitri juga cukup rapat dan membuat lawan ragu-ragu," tambahnya.
Gelar Thailand Masters 2019 tercatat sebagai gelar BWF World Tour Super 300 pertama bagi Fitriani. Selama ini tunggal putri berperingkat 33 dunia tersebut hanya mampu menjuarai turnamen sekelas International Challenge saja.
Tak hanya itu, pemain asal klub PB Exist Jakarta tersebut juga sukses memutus rekor tunggal putri tuan rumah yang selalu menguasai podium tertinggi Thailand Masters, sejak pertama kali diselenggarakan tahun 2016.
Untuk turnamen berikutnya, yakni ajang Malaysia Masters 2019, Pelatnas Cipayung menurunkan tiga atlet terbaiknya di sektor tunggal putri. Mereka adalah: Gregoria Mariska Tunjung, Fitriani, dan Ruselli Hartawan.
Kejuaraan berkategori World Tour Super 500 tersebut mulai digelar pada 15-20 Januari di Axiata Stadium, Kuala Lumpur Sport City, Malaysia.
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Fitra Firdaus