tirto.id - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat akan melakukan blusukan online perdana, Rabu (22/3/2017).
Dalam blusukan online itu, Ahok dan Djarot akan melakukan temu sapa via Facebok dan Instagram secara langsung. Metode tersebut diklaim bukan sebagai kampanye karena hanya sebagai sarana bertemu sapa.
Ahok mengatakan, blusukan online yang dilakukan bukan untuk menjaring suara pemilih muda. Ia menganalogikan blusukan online sama seperti bermain pesan media sosial seperti Whatsapp.
"Nggak juga. Saya yang suka main WA [Whatsapp] juga boleh kan," kata Ahok itu di Jalan Proklamasi, Jakarta, Rabu (22/3).
Ahok menuturkan alasannya memilih online karena pendekatan efisiensi waktu. Dengan demikian, mereka bisa mengetahui apa keluh kesah publik. Ia mengatakan, blusukan online yang dilakukan malam ini sama dengan konsep bertanya jawab via online.
"Nanti itu sama aja orang tanya, kalo WA kan ga bales langsung, kalau ini kayak radio lah orang boleh tanya langsung," tutur Ahok.
Dalam acara tersebut, mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan bahwa pihaknya juga akan membuka sesi tanya jawab dalam waktu satu jam. Nantinya, mereka akan melihat respon mana yang lebih banyak muncul, baik Ahok Show atau blusukan online.
"Kalau gak Ahok Show lebih bagus, itu kan tanya jawab kan, nanti kita gabung di Ahok Show," kata Ahok.
Saat disinggung seberapa efektif pendekatan online, Ahok memilih untuk tidak menjawab. Ia menilai efektivitas menyapa warga via online baru terlihat saat pemilihan nanti pada tanggal 19 April 2017.
"Saya nggak tahu. Tanggal 19 baru tahu," kata Ahok.
Menanggapi hal itu, tim media Ahok-Djarot, Iwet Ramadhan mengatakan, blusukan online merupakan salah satu cara pasangan Ahok-Djarot untuk menyapa warga dalam lingkup yang lebih luas.
"Untuk memperluas ini dibuat lewat satu medium yang berbeda yaitu sosial media makanya kemudian dibikin kepoin pelayan Jakarta," kata Iwet saat ditemui di Proklamasi, Jakarta.
Iwet menambahkan, konsep blusukan online dengan program “Kepoin Pelayan Jakarta” sebagai program untuk mendekatkan Ahok-Djarot dengan para pelajar dan mahasiswa. Mereka memutuskan untuk menggunakan medium media sosial karena banyak anak muda yang menggunakan media sosial seperti Youtube, Instagram, maupun Facebook. Selain itu, blusukan online membuat mereka tidak perlu menyentuh generasi muda dengan mendatangi fasilitas pendidikan.
"Kalau misalnya blusukan ke SMA-SMA, kampus-kampus entar gue salah lagi. Daripada salah begitu lebih baik kita gunakan medium yang digunakan anak muda," kata Iwet.
Iwet mengaku, acara “Kepoin Pelayan Jakarta” akan berlangsung selama 30-45 menit setiap pekan. Konsep acara sendiri akan mirip seperti Ahok Show. Nantinya, konsep “Kepoin Pelayan Jakarta” akan disatukan dengan program Ahok Show. Ia pun membantah Ahok Show sebagai bagian kampanye karena Ahok hanya bercerita di akun pribadi. Dirinya menambahkan, hanya akun Ahok-Djarot yang didaftarkan kampanye.
"Kalau Ahok Show live tidak karena enggak kampanye. Ahok Show live bapak cerita mengenai dirinya di akun pribadinya. Kalau Ahok-Djarot akunnya didaftarin di KPUD," kata Iwet.
Lagi pula, acara tersebut belum tergolong sebagai kampanye karena belum terlihat sisi kampanyenya. "Kan baru indikasi, belum ada dia nunjuk sebelah mana. Kita tahu batasan-batasannya seperti apa, bapak tampil relaks banget. Dia gak meminta orang untuk memilih dia di situ, gak bisa kita kategorikan sebagai kampanye harusnya," kata Iwet.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Alexander Haryanto