tirto.id - ISPA adalah kepanjangan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Infeksi ini merupakan gangguan pada saluran napas, baik itu pada saluran napas bagian atas, ataupun bagian bawah.
Menurut Hermina Hospitals, ISPA terjadi secara tiba-tiba. Lama sakit yang diderita oleh orang yang terkena ISPA biasanya kurang dari 14 hari.
Penyebab ISPA menurut laman Kementerian Kesehatan adalah 300 jenis bakteri, virus dan rakhitis. Beberapa jenis bakteri penyebab ISPA di antaranya adalah:
- Streptococcus
- Haemophilus
- Staphylococcus aureus
- Klebsiella pneumoniae
- Mycoplasma pneumoniae
- Chlamydia
Sementara itu, beberapa virus penyebab ISPA di antaranya adalah:
- Rhinovirus (dapat menyebabkan flu)
- Pneumokokus (menyebabkan pneumonia dan meningitis)
- Adenovirus (dapat menyebabkan bronkitis, pneumonia dan flu)
- Virus Influenza (dapat menyebabkan flu)
- Virus Corona (menyebabkan penyakit covid19)
Anda bisa tertular ISPA bila terkena percikan air liur orang yang terinfeksi ISPA. Penyebarannya bisa melalui udara, ataupun bersentuhan dengan benda yang terkontaminasi virus atau bakteri penyebab ISPA.
Ciri-ciri ISPA pada Orang Dewasa
Bila Anda terkena ISPA, Anda akan mengalami sejumlah gejala sebagaimana dilansir dari Siloam Hospitals, yaitu:
- Anda akan batuk-batuk
- Anda akan mengalami demam
- Hidung Anda akan tersumbat
- Anda akan mengalami nyeri kepala atau pusing yang menyiksa
- Tenggorokan Anda akan terasa nyeri, terutama saat Anda menelan
- Akan timbul gejala sinusitis atau hidung beringus, muncul demam, dan wajah Anda akan terasa nyeri
- Anda akan kekurangan oksigen, akibatnya warna kulit Anda akan menjadi kebiruan
- Anda sulit untuk bernafas atau sesak nafas
Gejala ISPA pada Anak-anak
Sementara itu, gejala ISPA pada anak-anak tidak jauh berbeda dari gejala ISPA pada orang dewasa. Beberapa gejalanya di antaranya adalah:
- Anak akan mengalami demam, kadang disertai sakit kepala yang sangat mengganggu
- Anak akan mengalami batuk-batuk tak henti
- Anak akan menderita pilek
- Anak akan kesulitan untuk menelan atau merasa nyeri saat akan menelan
- Anak menjadi kelelahan, badannya pun terasa pegal-pegal
- Anak menjadi rewel, tidak mau makan, dan sulit sekali untuk tidur
Cara Mencegah ISPA
Lalu, untuk mencegah ISPA menyebar lebih luas, Anda bisa melakukan sejumlah usaha pencegahan. Beberapa cara yang bisa Anda lakukan, di antaranya,
1. Sebaiknya tetap di rumah jika kondisi tubuh sedang tidak fit. Jangan nekat keluar rumah atau melakukan aktivitas yang akan melibatkan orang lain. Selain karena Anda bisa menyebarkan penyakit, kondisi Anda yang sudah tidak fit, bisa semakin tidak fit, bila tidak beristirahat.
2. Bila sudah merasakan gejala-gejala ISPA, seperti batuk, pilek atau tubuh sudah mulai tidak fit dan terasa demam, maka Anda sebaiknya segera memeriksakan diri dokter.
Bila sudah ke dokter, Anda bisa menghabiskan masa penyembuhan di rumah, hingga kondisi fisik Anda semakin baik dan lebih fit. Hal tersebut untuk menghindari adanya penularan atau penyebaran infeksi virus ke orang lain.
3. Anda sebaiknya melakukan vaksin flu. Vaksin ini diperlukan karena beberapa orang memiliki tingkat imunitas rendah. Melakukan vaksin flu secara rutin tiap satu tahun sekali bisa mencegah Anda terkena serangan ISPA.
4. Selain mengonsumsi obat dan menjaga kondisi fisik tetap fit, untuk mencegah ISPA, Anda sebaiknya selalu menjaga kebersihan diri sendiri. Misalnya saja, sering mencuci tangan, menutup mulut dengan sapu tangan ketika hendak bersin atau batuk, serta menghindari menyentuh mulut dan mata dengan tangan yang tidak bersih.
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Nur Hidayah Perwitasari