tirto.id - Politikus Partai Hanura Gede Pasek Suardika menyatakan mundur dari Partai Hanura sekaligus mundur dari jabatannya sebagai Sekretaris Jenderal DPP Partai Hanura. Hal tersebut ia utarakan dalam surat pengunduran diri yang ia tanda tangani per tanggal 28 Oktober 2021.
"Surat resmi permohonan pengunduran diri sudah saya sampaikan kepada Ketua Umum. Surat resmi ini merupakan kelanjutan penyampaian secara lisan saya kepada Ketua Umum [Oesman Sapta Odang] di waktu sebelumnya," ujar Gede Pasek dalam surat tersebut, Kamis (28/10/2021).
Saat dihubungi Tirto, Gede Pasek membenarkan pengunduran dirinya ini, namun ia tidak menjelaskan alasannya secara eksplisit. Ia hanya menyampaikan merasa memerlukan medan juang politik yang baru.
"Sebab berpolitik adalah bagaimana menjalankan ide dan gagasan politik secara maksimal sehingga jika itu tidak bisa berjalan, maka perlu ladang pengabdian baru dilakukan, dan di sisi lain perlu diberikan kesempatan yang lain untuk mengisi jabatan yang ditinggalkan," tuturnya.
Wakil Ketua Dewan Penasehat DPP Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir saat dihubungi Tirto, juga telah membenarkan bahwa Pasek telah mengajukan pengunduran diri sebagai sekjen sekaligus dari partai.
Gede Pasek diketahui menjabat sebagai Sekjen Partai Hanura sejak Januari 2020. Ia dipercaya untuk mendampingi OSO untuk masa bakti 2019-2024.
Gede Pasek bergabung dengan Partai Hanura sejak Desember 2016, selang sekira satu bulan OSO bergabung ke Hanura dan langsung diajukan sebagai calon tunggal ketua umum Hanura saat itu.
Sebelum bergabung ke Hanura, Pasek adalah politikus Partai Demokrat. Ia dipecat dari Partai Demokrat pada Januari 2014 lalu.
Pasek dianggap selalu memosisikan diri berhadapan dengan Partai Demokrat semenjak bergabung dengan Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) yang didirikan Anas Urbaningrum. Ia lalu mencalonkan diri dan terpilih sebagai anggota DPD asal Bali.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Bayu Septianto