Menuju konten utama

Garuda Indonesia Buka Peluang Beli 51 Persen Saham Sriwijaya Air

Garuda Indonesia membuka peluang untuk membeli mayoritas saham Sriwijaya Air sebesar 51 persen.

Garuda Indonesia Buka Peluang Beli 51 Persen Saham Sriwijaya Air
Pesawat Sriwijaya Air. FOTO/en.wikipedia.org

tirto.id - Garuda Indonesia membuka peluang untuk membeli mayoritas saham Sriwijaya Air. Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra mengatakan, perusahaan plat merah itu tengah melakukan penilaian aset dan segera menegosiasikan harganya.

Menurut pria yang akrab disapa Ari itu, ia masih akan melihat perkembangan dari proses penilaian itu. Bila kondisinya mendukung, ujar dia, maka hal tersebut juga dapat semakin memudahkan perusahaan untuk menerima pengembalian hutang dari Sriwijaya.

“Oh iya kami (saham Sriwijaya). Dalam waktu maksimal 5 tahun kami akan exercise,” ucap Ari kepada wartawan usai rapat koordinasi BUMN di Senayan JCC pada Kamis (28/2/2019).

Selain Sriwijaya, Ari juga mengatakan bahwa ia membuka kemungkinan kerja sama dengan maskapai penerbangan lain seperti AirAsia. Sampai saat ini, ia menduga ada pertimbangan lain yang menyebabkan maskapai Low Cost Carier (LCC) itu tak kunjung menghubungi perusahaannya.

Meskipun demikian, Ari mengatakan saat ini Garuda Indonesia memang masih memiliki fokus terhadap kerja sama dengan Sriwijaya Air.

Menurutnya, kerja sama ini memang dilakukan atas pertimbangan utang Sriwijaya kepada Garuda yang belum kunjung terlunasi. Karena itu, ia menuturkan sejumlah upaya yang dilakukan sejak November 2018 lalu untuk turut membantu pembenahan manajemen Sriwijaya Air yang juga sedang mengalami kesulitan.

“Saya terbuka banget untuk kerja sama dengan AirAsia. Saat ini mungkin dia punya pertimbangan lain dan mereka sedang fokus untuk penerbangan negara lain. Sampai saat ini belum menghubungi saya,” ucap Ari.

Baca juga artikel terkait GARUDA INDONESIA atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Bisnis
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno