tirto.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo pada Kamis (11/8/2022). Operasi senyap tersebut diduga terkait suap dan pungutan tidak sah dalam pengadaan barang, jasa dan jabatan.
Merespons itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengingatkan pada seluruh kepala daerah tingkat II untuk menghentikan praktik tersebut. Bahkan, politikus PDI Perjuangan ini tampak geram dengan adanya OTT bupati Pemalang tersebut.
"Saya sudah berkali-kali dan menyampaikan, bahkan KPK pun juga sudah berkali-kali menyampaikan pada kita, namun tetap masih ngeyel," katanya usai melakukan rapat mendadak bersama wakil bupati Pemalang, dikutip dari Antara, Jumat (12/8/2022).
Kehadiran Ganjar secara mendadak ke Pemalang ini, terkait OTT terhadap Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo. Ia ingin memastikan roda pemerintahan di sana tetap berjalan normal.
"Saya sudah sampaikan dan wakil bupati sudah menyiapkan dan mudah-mudahan hari ini sudah ada rapat dengan seluruhnya. Saya akan dampingi wakil bupati dan inspektorat agar pemerintahan bisa berjalan dengan baik," jelasnya.
Dia menegaskan pada para kepala daerah agar tidak mengkhianati rakyat dengan cara melakukan korupsi.
"Saya berharap jangan khianati dan dengar betul dengan mata hatinya, dan tidak sekadar mendengar dengan telinga, tatap mata, dan hatinya, bukan sekadar fisik-fisik saja yang bisa dilihat, tetapi realisasikan," tandasnya.
Ganjar meminta pada organisasi perangkat daerah Kabupaten Pemalang agar mengonsolidasikan diri memperbaiki diri pasca sang bupati diringkus lembaga antirasuah.
"Suara ini, sebenarnya sudah terdengar agak lama sehingga KPK selalu mengingatkan pada kita. Namun, apabila selalu ngeyel pasti ditindak," pungkasnya.