tirto.id - Inverter kerap ditemui di kebanyakan perangkat elektronik maupun industri. Berkat inverter, kulkas kecil sampai piranti produksi di pabrik bisa berjalan dengan baik.
Contoh lain penggunaan inverter diterapkan pada Uninterruptible Power Supply (UPS), pengatur kecepatan (speed controller), dan motor listrik. Sebagai misal, pada pengatur kecepatan dan motor listrik, inverter berguna dalam penyesuaian kecepatan gerakan mesin.
Lalu, apa fungsi inverter dalam sistem kelistrikan suatu perangkat elektronik? Berikut akan dijelaskan secara rinci terkait kegunaan inverter dan cara kerjanya.
Fungsi Inverter dalam Sistem Kelistrikan
Inverter adalah komponen yang berfungsi mengubah arus listrik searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC). Keberadaan inverter membuat perangkat elektronik mendapatkan kekuatan arus sesuai kebutuhannya masing-masing.
Arus listrik searah dari PLN yang masuk ke bangunan, seperti rumah dan kantor, berdaya sangat tinggi. Tidak semua alat elektronik mampu menampung daya yang sedemikian besarnya. Oleh karena itu, inverter ditambahkan pada peralatan elektronik agar listrik yang masuk dapat diatur.
Sebagai contoh, pada sebuah kipas angin, kekuatan arus atau daya listrik sangat berpengaruh pada kecepatan putaran. Tanpa inverter, kipas akan berputar sangat cepat karena arus listrik yang masuk cukup besar. Ketika dipasang inverter, kecepatan gerak dari motor kipas dapat diatur berjenjang mulai dari kecepatan satu, kecepatan dua, dan seterusnya.
Contoh lain terkait fungsi inverter bisa dilihat pada penggunaan UPS di perkantoran. UPS berguna mendukung agar peralatan elektronik, seperti komputer dan server, tidak langsung mati ketika listrik padam.
UPS memberikan sumber tenaga listrik cadangan sewaktu listrik utama terputus. Dalam UPS, fungsi inverter ialah mengubah arus DC menjadi dari sumber tenaga baterai.
Cara Kerja Inverter Listrik
Sebuah rangkaian inverter terdiri dari beberapa komponen. Komponen yang dimaksud di antaranya yakni rectifier diode, switching devices, transformator, filter dan komponen elektronik, serta kontrol mikroprosesor.
Cara kerja inverter dalam mengubah arus DC menjadi arus AC memiliki urutan seperti berikut.
- Inverter mendapatkan arus listrik DC dari listrik utama sebagai input.
- Sinyal DC awal dari sumber input, lalu diubah menjadi sinyal DC yang lebih halus dan berkelanjutan. Dalam prosesnya, ada komponen khusus yang terlibat, misalnya rectifier diode yang berguna meratakan sinyal DC.
- Pembentukan sinyal DC ini lantas oleh inverter dipakai untuk menghasilkan sinyal AC yang sudah disesuaikan frekuensi dan tegangannya sesuai kebutuhan untuk perangkat elektronik.
- Sinyal AC dari inverter lantas membuat perangkat elektronik berfungsi seperti yang diinginkan. Contohnya untuk pengoperasian motor, pemanasan, pendinginan AC, dan sebagainya.
Manfaat Inverter Listrik
Sebuah inverter memiliki berbagai manfaat yang bisa saling berhubungan antara satu faktor dengan lainnya. Sebagai contoh, inverter yang dipakai dalam industri memiliki tiga manfaat, yakni:
1. Melindungi mesin produksi
Arus listrik besar dari pasokan listrik utama kadang berjalan tidak stabil. Akibatnya, mesin-mesin produksi hingga peralatan elektronik lainnya berisiko rusak. Dengan rangkaian inverter, arus listrik bisa terkontrol sehingga mesin tidak mudah rusak.2. Menyesuaikan kinerja dari setiap mesin
Dengan adanya inverter, arus DC yang kurang stabil bisa diubah menjadi arus AC yang cenderung stabil. Daya yang dipakai mesin pun disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing jenis mesin atau perangkat.3. Mencegah terjadinya kehilangan data
Pada industri yang berkaitan dengan data digital, keberadaan power inverter diperlukan dalam perlindungan data dari kerusakan atau kehilangan. Sebagai contoh, pada komputer yang tidak dilengkapi power inverter seperti UPS, begitu listrik utama mati, data yang sedang diakses berisi corrupt sampai hilang semuanya.4. Menghemat anggaran
Berkaitan dengan fungsi inverter untuk mencegah kerusakan piranti elektronik, terjadi pula penghematan anggaran dana untuk pemeliharaan alat akibat kerusakan.Jenis Inverter Listrik
Saat ini setidaknya ada tujuh jenis inverter yang dapat ditemukan. Jenis inverter meliputi:
- Inverter voltage source yaitu inverter untuk menghasilkan sinyal AC yang bisa diatur tegangannya.
- Current source inverter (CSI), yaitu inverter untuk mengendalikan arus keluaran.
- Inverter grid-tie atau on-grid inverter, yaitu inverter yang dipakai pada sistem pembangkit tenaga terbarukan misalnya panel surya atau turbin angin.
- Inverter off-grid, yaitu inverter yang dipakai pada sistem yang tidak terhubung ke jaringan listrik utama karena memakai sumber listrik alternatif seperti aki, baterai, hingga panel surya.
- Variable frequency drive, yaitu power inverter yang berguna mengendalikan kecepatan motor listrik.
- inverter pure sine wave, yaitu inverter untuk mengonversi energi DC dari sebuah sumber untuk memperoleh arus AC.
- Pulse width modulation, yaitu inverter yang dipakai pada aplikasi pengaturan kecepatan motor.
Benarkah Inverter Bisa Menghemat Listrik?
Inverter digadang-gadang mampu menghemat tagihan atau penggunaan listrik. Hal tersebut benar saat sebuah inverter dirancang sebagai piranti yang mengatur penggunaan daya pada perangkat secara optimal.
Sebagai misal, pada penggunaan pendingin udara (Air Conditioner/AC), di dalamnya terdapat mikroprosesor atau inverter yang berguna mengendalikan daya putar kompresor. Saat suhu stabil, kompresor akan menyesuaikan putarannya sehingga pemakaian listrik hanya separuhnya.
Hampir semua piranti elektronik rumah tangga bergantung pada penggunaan arus AC. Adanya inverter yang terhubung ke piranti elektronik tersebut bisa membuat pemakaian listrik lebih hemat.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Fadli Nasrudin