Menuju konten utama

FUI Tegaskan Rencana Aksi 112 Jadi Zikir dan Tausiah

Sekretaris Jenderal FUI Muhammad Al Khaththath menegaskan aksi demonstrasi 112 akan tetap berlangsung pada Sabtu (11/2/2017) hanya format aksi yang berubah menjadi zikir dan tausiah nasional di Masjid Istiqlal, Jakarta.

FUI Tegaskan Rencana Aksi 112 Jadi Zikir dan Tausiah
Sejumlah umat Islam dari Forum Umat Islam (FUI) Sulawesi Tengah meneriakkan yel yel saat berunjuk rasa di depan kantor Polda Sulawesi Tengah di Palu, Jumat (4/11). ANTARAFOTO/Basri Marzuki.

tirto.id - Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al Khaththath menegaskan aksi demonstrasi 112 akan tetap berlangsung pada Sabtu (11/2/2017) hanya format aksi yang berubah menjadi zikir dan tausiah nasional di Masjid Istiqlal, Jakarta.

"Tidak ada pembatalan aksi 112 karena tidak ada satu UU pun yang dilanggar," ujar Khaththath dalam konferensi pers di Masjid Al Furqan, Dewan Dakwah Islamiyyah Indonesia, Jalan Kramat, Jakarta Pusat, Kamis (9/2/2017).

Khaththath mengatakan, FUI sudah menyampaikan pemberitahuan sesuai UU. Oleh karena itu, mereka tetap menjalankan aksi yang sudah diinisiasi sejak Januari 2017 silam. Surat pemberitahuan pun sudah diserahkan sejak 1 minggu yang lalu sehingga mereka tidak ada larangan untuk berkegiatan.

Selain itu, FUI selaku inisiator acara 112 mengubah format aksi yang tadinya jalan sehat dari Sudirman-Thamrin menjadi 'Dzikir & Tausyiah Nasional untuk Penerapan Surat Al-Maidah 51: Wajib Pilih Pemimpin Muslim & Haram Pilih Pemimpin Kafir' di Masjid Istiqlal.

FUI mengubah format acara karena khawatir waktu acara berbenturan dengan kampanye dua paslon yang berlangsung pada saat yang sama. Para peserta diminta hadir malam atau subuh karena akan ada aksi subuh bersama.

Meskipun diubah, aksi ini akan tetap memuat tujuan berupa Tolak Penodaan Al-Qur'an, Tolak Kriminalisasi Ulama, Tolak Penghinaan terhadap Ulama, Jaga Pilkada yang Jujur & Adil, serta Wajib Pilih Gubernur Muslim. Kegiatan ini sebagai bentuk penegakan fatwa MUI tahun 2009 tentang mencari pemimpin Muslim.

Khaththath mengaku, mereka telah berkoordinasi dengan Badan Pengelola Masjid Istiqlal untuk acara Zikir dan Tausiah untuk menjaga keamanan dan kebersihan aksi.

Sekitar 10.000 laskar yang tergabung dari Tapak Suci, FPI, pendekar Betawi dan pendekar Banten ikut membantu pengamanan bersama kepolisian dalam aksi 112.

Sementara itu, Ketua Umum DPP FPI Sobri Lubis mengatakan, dirinya mendukung kebijakan FUI untuk memindahkan lokasi aksi. Sobri membenarkan sekitar 10.000 laskar yang siap mengamankan aksi 112 dan akan mengikuti komando tim FUI.

"Kita ikut dengan pengamanan tim pengamanan FUI. Jadi di mana pun ditempatkan untuk keamanannya, kita siap," ujar Sobri saat ditemui usai konferensi pers.

Sobri mengatakan, laskar FPI akan menjaga massa seperti saat para laskar menjaga massa dalam sidang dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama. Para laskar akan ditempatkan di lokasi-lokasi yang tidak jauh dari massa di Istiqlal.

Mantan Sekretaris Jenderal DPP FPI ini mengatakan salah satu cara untuk mencegah agar massa aksi 112 tidak berbenturan dengan massa paslon dengan meminta mereka datang sebelum shubuh. Hal itu guna mencegah adanya provokasi maupun benturan antara paslon dengan massa 112.

"Kita berharap kedatangan peserta aksi 112 itu sebelum subuh sudah sampai di Istiqlal. Nah ini kan jadi gak mungkin berbarengan dengan peserta paslon. Kita upayakan solat subuh bersama di masjid Istiqlal. Aman lah Insya Allah," tutur Sobri.

Sobri mengatakan, acara 112 akan dihadiri seluruh pimpinan FPI. Bahkan, Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab ikut rencananya hadir dalam acara tersebut apabila sudah sembuh. Saat ini, Rizieq masih dalam proses pemulihan.

"Jika sehat Habib Rizieq datang," tutur Sobri.

Baca juga artikel terkait AKSI 112 atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Hukum
Reporter: Dimeitry Marilyn
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri