tirto.id - Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah, Imam Addaruqtuni menyebutkan lembaganya mengusung Islam yang progresif di Indonesia. Hal itu disampaikan Imam saat menjadi salah satu pembicara dalam forum R20 di Bali.
"Muhammadiyah sebagai organisasi Islam progresif selalu mengkampanyekan pesan perdamaian di Indonesia. Sejak tahun 2004 Muhammadiyah mendeklarasikan pentingnya Islam progresif. Islam progresif mencoba merespons masalah-masalah internal dan ekstrenal. Seperti peperangan di berbagai negara," kata Imam dalam pidatonya di Bali, Kamis (3/11/2022).
Imam menyebut Muhammadiyah dalam misinya mengkampanyekan islam progresif juga mengembangkan sistem pendidikan sebagai dedikasi untuk Indonesia.
"Hingga saat ini sudah lebih dari 200 universitas Muhammadiyah di Indonesia yang memberikan ruang untuk ratusan mahasiswa non muslim di Indonesia," kata Imam.
Imam juga menyebut Muhammadiyah juga memiliki CMU (Christian Muhammad University) sebagai bentuk inklusivitas Muhammadiyah.
"Ini adalah cara Muhammadiyah mempromosikan islam progresif dan revitalizasi demokrasi tidak dengan cara eksesif tapi dengan membangun sistem pendidikan yang baik, dan menjadi orang yang demokratis, dan pejuang perdamaian dunia," ujar Imam.
R20 digelar PBNU bersama Liga Muslim Dunia atau Muslim World League (MWL) di Nusa Dua, Bali, pada 2-3 November 2022. Forum ini memghadirkan para pemimpin agama dan sekte-sekte dunia dengan peserta utama dari negara-negara anggota G20 dan negara nonanggota presidensi G20.
Total negara negara yang terkonfirmasi hadir pada perhelatan R20 sebanyak 32 negara. Sebanyak 338 partisipan terkonfirmasi hadir, 124 berasal dari luar negeri. Forum tersebut menghadirkan 45 pembicara dari lima benua.
Penulis: Fatimatuz Zahra
Editor: Gilang Ramadhan