tirto.id - Bus Trans Metro Dewata akan kembali beroperasi mulai tanggal 20 April 2025. Operasional bus tersebut telah diluncurkan oleh Gubernur Bali, Wayan Koster, di Rumah Jabatan Gubernur, Jaya Sabha, Jumat (18/04/2025).
Trans Metro Dewata semula sempat terhenti selama empat bulan karena penghentian pendanaan dari pusat. Oleh sebab itu, skema pendanaan yang akan digunakan berasal dari kolaborasi antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dan pemerintah kabupaten atau kota yang termasuk kawasan Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan).
"Hari ini kami tanda tangani perjanjian kerja sama tentang penyelenggaraan transportasi umum perkotaan Trans Metro Dewata di kawasan Sarbagita," ucap Koster.
Dari skema pendanaan tersebut, Pemprov Bali sendiri akan menanggung Rp15 miliar, sementara Pemkab Badung akan menanggung Rp16 miliar, Pemkot Denpasar Rp14 miliar, dan Pemkab Gianyar Rp4,7 miliar.
Pemkab Tabanan dibebaskan dari kontribusi karena keterbatasan fiskal yang dimiliki oleh daerah tersebut. Berdasarkan hasil pembagian tersebut, total anggaran operasional hingga 31 Desember 2025 mencapai Rp49,7 miliar.
Anggaran tersebut mengalami efisiensi dari yang awalnya Rp80 miliar. Efisiensi tersebut dilakukan karena operasional Trans Metro Dewata baru saja dimulai pada bulan April ini.
Nota kesepahaman antara Pemprov Bali dan keempat kawasan mengenai Trans Metro Dewata tersebut akan berlaku hingga 31 Desember 2025. Koster mengatakan, setelah periode nota kesepahaman tersebut berakhir, akan dibentuk Badan Usaha Transportasi Daerah dan terdapat kemungkinan penambahan armada.
"Tidak ada hitung-hitungan berapa dapat duit dari sini. Enggak ada target PAD (pendapatan asli daerah). Ini tujuannya adalah layanan publik," ungkapnya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bali, I Gde Wayan Samsi Gunarta, menyatakan bahwa trayek yang digunakan masih sama seperti sebelumnya. Terdapat 69 armada yang akan beroperasi secara harian, sementara 6 armada lainnya akan disiagakan.
Selain itu, rencananya, Dishub akan mengembangkan feeder dari kabupaten dan kota yang sekarang dilayani oleh Trans Metro Dewata.
"Sehingga bisa didorong orang untuk pindah ke transportasi publik. Kita tidak bisa menunggu penumpang, kita harus dorong penumpangnya," ucap Samsi ketika ditemui di Turyapada Tower, Buleleng, Jumat (18/4/2025).
Mekanisme sharing dari pemerintah daerah juga akan berdampak positif bagi perkembangan Trans Metro Dewata ke depannya. Menurut Samsi, setiap tahunnya dapat dilakukan peningkatan dari segi kualitas dan kuantitas untuk halte yang beroperasi.
"Memang sekarang itu kelemahan kita (halte). Enggak kelihatan transportasi publiknya karena haltenya enggak ada," ucapnya.
Samsi mengungkap, pihaknya telah mengatur masa tunggu (headway) agar lebih efisien. Pada pagi dan sore hari, headway Trans Metro Dewata adalah 10 menit, sementara untuk siang hari bisa mencapai 17–18 menit. Rata-rata headway Trans Metro Dewata adalah 16 menit.
"Kita mengurangi yang siang. Kita pepetin pagi dan sore. Pola ini kita lihat untuk menilai efisiensi," jelasnya.
Jam operasional bus Trans Metro Dewata sendiri bervariasi, bergantung pada koridor-koridor yang tersedia. Untuk Koridor 1 (Rute Sentral Parkir Kuta–Terminal Pesiapan), jam operasional akan dimulai pukul 04.30 hingga 18.33 WITA.
Koridor 2 (Rute Terminal Ubung–Bandara Ngurah Rai) akan dimulai pukul 05.00 hingga 18.49 WITA. Sementara itu, Koridor 3 (Rute Terminal Ubung–Sanur) akan beroperasi dari pukul 05.00 hingga 18.53 WITA.
Koridor 4 (Rute Terminal Ubung–Sentral Parkir Monkey Forest) beroperasi pukul 05.00 hingga 18.30 WITA. Koridor 5 (Rute Sentral Parkir Kuta–Politeknik Negeri Bali) dimulai pada pukul 05.00 hingga 18.36 WITA. Terakhir, Koridor 6 (Rute Sentral Parkir Kuta–Nusa Dua) mulai pukul 05.00 hingga 19.00 WITA.
Samsi memastikan layanan digital Trans Metro Dewata, seperti pengecekan rute dan lokasi bus, dapat digunakan melalui aplikasi Trans Metro Dewata. Aplikasi tersebut dapat diunduh di Play Store dan App Store.
"Ke depan, kita siapkan passenger information system di halte. Kita lagi coba untuk perbaiki beberapa aset yang kita semua agar bisa dimanfaatkan," pungkasnya.
Penulis: Sandra Gisela
Editor: Fahreza Rizky