Menuju konten utama

Forum Diskusi di Hotel Grand Kemang Dibubarkan Massa Tak Dikenal

Din Syamsuddin menyebut orang-orang yang melakukan perusakan punya motif untuk membela Presiden Joko Widodo.

Forum Diskusi di Hotel Grand Kemang Dibubarkan Massa Tak Dikenal
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menjawab pertanyaan wartawan saat meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Jakarta, Selasa (25/9)/2018). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

tirto.id - Mantan Ketua Umum Muhammadiyah, Din Syamsuddin, mengungkapkan adanya kerusuhan pada saat diskusi bersama sejumlah tokoh dalam Forum Tanah Air di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (28/9/2024).

Diskusi tersebut dihadiri oleh Refly Harun, Marwan Batubara, Said Didu, M. Din Syamsuddin, Rizal Fadhilah, Sunarko. Ada pula Tata Kesantra dan Ida N. Kusdianti, Ketua dan Sekjen Forum Tanah Air.

"Diskusi pagi ini diserang oleh sekelompok orang yang bertindak anarkis memporakparandakan panggung, menyobek backdrop, mematahkan tiang mik, dan mengancam para peserta yang baru hadir," kata Din Syamsuddin dalam keterangan pers yang diterima Tirto, Sabtu (28/9/2024).

Dia menjelaskan bahwa diskusi tersebut dalam rangka pencarian ide bagi aktivis diaspora yang sedang kembali ke Indonesia.

"Acara itu sendiri dirancang sebagai dialog antara diaspora Indonesia di manca negara dengan sejumlah tokoh atau aktivis tentang masalah kebangsaan dan kenegaraan," kata Din.

Din Syamsuddin menyebut bahwa orang-orang yang melakukan perusakan memiliki motif untuk membela Presiden Joko Widodo. Menurutnya, orang-orang tersebut akan melakukan penyerangan di setiap acara yang mengkritik Jokowi.

"Tidak terlalu jelas pesan yang mereka sampaikan, kecuali mengkritik para narasumber yang diundang dan membela rezim Presiden Jokowi. Acara baru akan dimulai massa anarkis memasuki ruangan hotel dan mengobrak-abrik ruangan. Polisi kelihatan diam membiarkan massa pengacau," kata dia.

Akibatnya, acara diskusi batal dan diganti dengan konferensi pers dari masing-masing pembicara. Mereka semua mengkritik aksi represif tersebut.

"Acara akhirnya dimulai dan diubah menjadi konferensi pers. Para pembicara mengecam tindakan brutal kelompok massa dan menyayangkan aparat keamanan tidak menjaga keamanan dan melindungi para tokoh atau warga masyarakat yg berkumpul di ruangan hotel," kata Din.

Baca juga artikel terkait PEMBUBARAN DISKUSI atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Fadrik Aziz Firdausi