Menuju konten utama

Finalisasi Pencalonan Nurul Arifin sebagai Cawalkot Bandung

Partai Golkar akan segera melakukan finalisasi terhadap pencalonan Nurul Arifin sebagai calon Walikota Bandung periode 2018-2023

Finalisasi Pencalonan Nurul Arifin sebagai Cawalkot Bandung
Politisi Partai Golkar Nurul Arifin menyerahkan berkas bakal calon Wali Kota Bandung kepada DPD II Partai Golkar Bandung, Jawa Barat, Sabtu (8/7). ANTARA FOTO/Agus Bebeng

tirto.id - Partai Golkar akan segera melakukan finalisasi terhadap pencalonan Nurul Arifin sebagai calon Walikota Bandung periode 2018-2023. Menurut Sekretaris Jenderal Golkar Idrus Marham, Nurul saat ini sedang diberi dua tugas khusus oleh partai berlambang pohon beringin itu.

“Bu Nurul memang secara khusus kita beri tugas untuk melakukan sosialisasi, dalam rangka menjadi salah satu calon Walikota di Bandung,” kata Idrus di Hotel Sultan, Jakarta pada Minggu (27/8/2017) siang.

Selain menyosialisasikan dirinya kepada warga Bandung, Nurul juga ditugasi untuk menjalin komunikasi politik dengan sejumlah partai lain.

“Itu dalam rangka untuk membangun koalisi,” ucap Idrus. “Tentu dari kedua tugas itu akan kita coba lihat dari partai-partai yang ada, yang efektif dalam komunikasi.”

Lebih lanjut, Idrus sempat mengklaim Hanura adalah partai yang menjalin komunikasi paling intens dengan Golkar terkait pencalonan Nurul Arifin. Selain itu, partai-partai politik lain seperti PDI Perjuangan dan PPP (Partai Persatuan Pembangunan) juga dikatakan telah menjalin komunikasi yang baik dengan Golkar.

“Bersamaan dengan finalisasi pencalonan Nurul Arifin, sekaligus sebagai (pendeklarasian) partai-partai yang bersama-sama berkoalisi dengan Partai Golkar,” ungkap Idrus.

Sementara itu, masih dalam kesempatan yang sama, Idrus mengatakan bahwa Golkar belum secara resmi mengusung Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi untuk maju ke ajang Pilkada Jawa Barat tahun depan.

Berbeda halnya dengan Nurul yang sudah diminta untuk melakukan sosialisasi dan lobi-lobi politik, Golkar mengaku masih melihat tingkat elektabilitas Dedi di mata masyarakat Jawa Barat.

“Sampai hari ini, kami masih terus melakukan komunikasi politik secara intensif dengan Dedi,” ucap Idrus.

“Tentu Partai Golkar mengedepankan kadernya, tetapi tentu kader yang kita kedepankan adalah kader yang mendapat respon baik dari rakyat,” tambah Idrus.

Adapun Idrus turut mengindikasikan bahwa Golkar akan bersifat terbuka dengan segala kemungkinan.

“Di dalam perkembangannya kita akan melakukan simulasi dari opsi-opsi yang ada. Tapi tetap yang kita kedepankan kader, dan yang penting elektabilitasnya nanti adalah yang betul-betul dikehendaki rakyat,” jelas Idrus.

Rencananya, Golkar akan segera melakukan finalisasi pencalonan sosok untuk Pilkada Jawa Barat 2018 pada sekitar awal September.

Untuk saat ini, Idrus mengaku telah meminta Dedi untuk berupaya meningkatkan elektabilitasnya, serta mendorong adanya lembaga-lembaga survei dengan hasil yang kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan.

Baca juga artikel terkait PILWAKOT atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Politik
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani