Menuju konten utama

Film Venom: Perbedaan Versi Film dan Komiknya

"Kami tidak bisa menggunakan laba-laba dalam film ini."

Film Venom: Perbedaan Versi Film dan Komiknya
Trailer Film Venom. FOTO/Sony Pictures Entertainment

tirto.id - Venom, film anti-hero yang disutradari Ruben Fleischer tayang di bioskop hari ini, Rabu (3/10/2018).

Salah satu elemen paling ikonik dari karakter Venom versi Marvel adalah lambang laba-laba putih di dadanya. Namun lambang tersebut tidak terlihat di film Venom terbaru yang diproduksi oleh Sony Pictures ini.

Mengenai hilangnya lambang tersebut, sutradara film ini, Ruben Fleischer, dilansir dari geektyrant, menjelaskan bahwa film Venom ini adalah kisah yang terpisah dari pahlawan Marvel lainnya. Penghapusan lambang laba-laba putih sebagai cara untuk menunjukkan bahwa film dan karakter Venom berdiri sendiri.

"Hal yang paling menantang, tentu saja, adalah memutuskan apa yang harus diletakkan di dadanya untuk menggantikan lambang laba-laba, karena kami tidak bisa menggunakan laba-laba dalam film ini. Kami berpikir jutaan kali sebelum kami memutuskan pola vena yang dia miliki di film," ujar Ruben.

Mengenai masalah hukum dengan pihak Marvel Studios, sang sutradara menjelaskan yang paling penting adalah lebih kreatif, karena Spider-Man tidak ada dalam film ini.

"Ada banyak pertimbangan hukum, tetapi yang paling penting adalah lebih kreatif jika Spider-Man tidak akan ada dalam film, dan asalnya bukan dari Spider-Man, maka secara logis tidak masuk akal bahwa dia akan memiliki laba-laba. Jadi, segera setelah kami tahu bahwa Venom tidak berasal dari Spider-Man dalam versi kami dari film, maka kami harus mencari tahu sesuatu yang lain untuk menggantikan posisi laba-laba."

Ruben melanjutkan, walaupun ada penghapusan lambang laba-laba, ia tetap berusaha membuat film ini sama seperti di komik. Sebelumnya, pihak Sony sendiri memang sudah menjual hak cipta Spider Man kepada Marvel Studio.

"Bagi saya, saya yang selalu mengikuti komiknya ini, saya hanya ingin menjadikan kisah ini senyata mungkin. Untuk mendesain dia (Venom) saya bekerja sama dengan para ahli 3D, dan kami punya banyak referensi dari komik guna mendapatkan posturnya, skalanya, ukuran tubuhnya, beratnya. Dan tentu saja mulutnya yang ikonik, mata, dan lidah. Itu sangat penting, " papar Ruben.

Selain itu, Fleischer mengungkapkan bahwa dirinya tetap optimis Venom dan Spider-Man akan dapat bertemu ke depannya.

"Saya pikir Tom Holland adalah Spider-Man yang fantastis. Saya sangat menyukai (Spider-Man: Homecoming), saya sangat bersemangat untuk yang berikutnya. Saya berteman dengan Jon Watts dan saya sudah bertemu Tom Holland dan saya tahu bahwa dia dan Hardy bersemangat untuk bertemu kembali sehingga itu akan menjadi versi yang saya pribadi nantikan," paparnya.

Baca juga artikel terkait FILM BIOSKOP atau tulisan lainnya dari Nuraini Ika

tirto.id - Film
Penulis: Nuraini Ika
Editor: Yulaika Ramadhani