Menuju konten utama

Film Indonesia Terlaris Pekan Ini, Keluarga Cemara Paling Laris

Sejumlah film Indonesia yang tayang sejak pertengahan Januari mendapatkan perhatian dari penonton. 

Film Indonesia Terlaris Pekan Ini, Keluarga Cemara Paling Laris
poster film keluarga cemara.FOTO/imdb.com

tirto.id - Film Preman Pensiun melanjutkan tren positifnya dengan mendapatkan 579.308 penonton pada pekan keduanya tayang di bioskop Indonesia. Selain itu, tren positif juga diperoleh film garapan kolaborasi Ody C Harahap dengan Joko Anwar, Orang Kaya Baru, yang telah mendapatkan 50.335 penonton selama empat hari penayangan.

Berikut adalah daftar penonton dan sinopsis film Indonesia sampai hari ini dikutip dari Film Indonesia Minggu (27/1/2018)

Orang Kaya Baru

Empat hari setelah rilis, Orang Kaya Baru mendapatkan jumlah penonton sebanyak 50.335 orang. Film ini merupakan kolaborasi Ody C Harahap sebagai sutradara dengan Joko Anwar sebagai penulis naskah.

Sinopsis Orang Kaya Baru

Film ini bercerita soal sebuah keluarga yang terdiri Bapak (Lukman Sardi), Ibu (Cut Mini) serta tiga anaknya Duta (Derby Romero), Tika (Raline Shah) dan Dodi (Fatih Unru). Hidup keluarga ini tergolong apa adanya bahkan cenderung susah di banding keluarga lain di lingkungannya.

Mereka ke sekolah dengan motor tua atau naik metromini, datang ke pernikahan orang yang tidak dikenal hanya untuk makan, serta rutinitas lain seperti antre mandi karena keterbatasan kamar mandi di rumah.

Meski serba kekurangan, keluarga ini penuh dengan kehangatan, cinta dan kasih sayang. Makan senantiasa bersama walaupun dengan menu sederhana.

Hingga suatu hari, si Bapak meninggal yang membuat seisi keluarga sedih. Sampai tibalah dua orang asing berpakaian rapi membawa laptop berisi pesan ayahnya. Di dalam sebuah video, si Bapak menceritakan bahwa dia punya harapan agar anak-anaknya mandiri dan belajar hidup susah.

Itulah hal yang membuat si Bapak pura-pura miskin selama ini, padahal sebenarnya kaya raya. Sejak saat itu, harta si Bapak diserahkan kepada keluarga untuk dinikmati. Perubahan besar pun terjadi.

Matt and Mou

Rilis ditanggal yang sama dengan film Orang Kaya Baru, film Matt and Mou mendapatkan jumlah penonton sebanyak 21.119 orang. Matt and Mou merupakan adaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Wulanfadi.

Sinopsis:

Matt and Mou bercerita tentang persahabatan seorang pria dan seorang wanita sejak kecil. Pertemanan yang lama tersebut, membuat Matt (Maxime Bouttier) dan Mou (Prilly Latuconsina) sangat dekat. Semua perkara saling tahu, dari kebiasaan sampai orang yang disukai masing-masing.

Mou sosok gadis ceria dan energik. Sementara Matt adalah pria yang cerdas, baik dan perhatian, terlebih kepada Mou. Seiring waktu, Mou berpacaran dengan Reza (Irsyadillah), lelaki yang dia suka. Begitupun dengan Matt yang berpacaran dengan Retha (Josephine Firmstone).

Keadaan menjadi berbeda, hubungan teman kecil ini cukup renggang. Sempat sekali saat Matt sedang berkomunikasi dengan Retha melalui telepon dan Mou mengganggu, Matt membentak Mou.

Namun, walaupun sudah punya pacar masing-masing, di beberapa kesempatan, Matt dan Mou lebih terkesan lebih dekat dibanding dengan pacarnya.

Puncak konflik saat Matt akan pergi ke Jerman. Mou merasa sedih. Datanglah suatu pertanyaan besar, apakah yang benar-benar dicintai Matt adalah Retha, dan yang dicintai Mou adalah Reza?

Matt and Mou diproduksi MD Pictures dengan Monty Tiwa sebagai sutradara dan Alim Sudio sebagai penulis naskah.

Tabu: Mengusik Gerbang Iblis

Tabu: Mengusik Gerbang Iblis dirilis padal 24 Januari 2019 dan sudah ditonton sebanyak 24.596 orang.

Film horor ini bercerita tentang misteri sebuah tempat dan cerita di baliknya. Banyak hal tabu di tempat angker, seperti dilarang berisik, mengumpat, mengambil dan membuang sesuatu sembarangan. Hal itulah yang dilakukan Diaz (Angga Yunanda), Keyla (Isel Fricella), Mahir (Bastian Steel), Muti (Agatha Chelsea), Tio (Rayn Wijaya), dan Adis (Elina Joerg) di Luewueng Hejo.

Awalnya mereka hanya ingin berlibur. Namun bencana datang dengan rentetan kejadian aneh. Diaz dan teman-temannya dianggap telah mengusik gerbang iblis saat berlibur. Selain itu, para penunggu gerbang iblis juga sudah menunggu belasan tahun untuk meminta tumbal dari generasi terakhir penjaga Luewueng Heja. Nenek Diaz memiliki rahasia besar dalam kasus ini.

Tabu: Mengusik Gerbang Iblis merupakan karya horor Angling Sagaran setelah Kafir: Bersekutu Dengan Setan dan Sajen. Haqi Achmad bertindak sebagai penulis naskah. Film ini diproduksi Starvision bekerja sama dengan Hooq.

Mata Batin 2

Tayang sejak 17 Januari 2019, film Mata Batin 2 telah ditonton sebanyak 375.626 orang.

Sebelumnya, film Mata Batin (2017) garapan Rocky Soraya mendapat penonton hingga 1,2 juta penonton selama penayangannya.

Raihan ini yang membuat sang sutradara Rocky Soraya mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) karena empat filmnya berhasil mendapat lebih dari satu juta penonton secara berturut-turut.

Mata Batin 2 berkisah mengenai Alia (Jessica Mila) yang memutuskan tinggal di panti setelah adiknya meninggal.

Alia ingin tinggal di panti asuhan milik Bu Laksmi (Sophia Latjuba) dan Pak Fadli (Jeremy Thomas) itu agar tidak merasa kesepian sekaligus kerja sosial. Namun, Alia merasakan hal yang aneh dengan panti tersebut, khususnya Nadia (Nabilah Ayu), yang punya mata batin seperti adik Alia, mendengar suara minta tolong dari seluruh tembok.

Setelah menelusuri tembok, Nadia dan Alia menemukan satu kamar yang terkunci. Setelah dibuka ternyata banyak makhluk halus di dalamnya, termasuk Darmah (Hadijah Shahab), roh jahat yang menyimpan dendam dan sengaja dikunci di ruangan itu.

Seketika suasana panti menjadi riuh dan mencekam. Dengan bantuan Bu Windu (Citra Prima), pembimbing mata batin Nadia, Alia dan Nadia harus menghadapi Darmah dan menyelamatkan panti.

Preman Pensiun

Preman Pensiun, film adaptasi serial televisi dengan judul yang sama tentang kehidupan Muslihat dan mantan anak buahnya ini sudah ditonton oleh 579.308 orang. Film ini tayang pertama pada 17 Januari 2019.

Cerita bermula setelah tiga tahun kelompok preman dibubarkan oleh Kang Mus (Epy Kunandar) dan menjalani kehidupan normal, Gobang (Dedi Moch Jamasari) kembali ke pasar.

Ia mengumpulkan rekan-rekan lamanya seperti Ujang (M Fajar Hidyatullah), Bohim (Kris Tato) dan Dikdik (Andra Manihot).

Gobang ternyata ingin menyelidiki kasus pengeroyokan yang menewaskan adik iparnya. Namun ia enggan untuk melibatkan Kang Mus.

Di sisi lain, Kang Mus sedang dilanda kekhawatiran lantaran sang anak, Safira (Safira) mulai beranjak dewasa dan dikencani oleh seorang pemuda.

Lalu, Kang Mus juga bertemu dengan Kinanti (Tya Arifin), anak Kang Bahar (almarhum Didi Pepet) yang membawa kenangannya bersama mantan bos preman yang paling diseganinya.

Film juga akan mengangkat kisah lucu Dikdik dan Imas (Soraya Rasyid) serta kekompakan Kang Pipit (Ica Naga) dan Kang Murad (Deny Firdaus) yang mengocok perut dengan dialog dan keluguan mereka.

Kisah di film Preman Pensiun dibuat lebih kompleks namun tidak meninggalkan ciri khas versi serial televisinya.

Komedi satir yang dikemas dengan dialog-dialog yang ringan dan pas, kental disajikan di film ini.

Sama seperti serialnya, Preman Pensiun juga disutradarai oleh Aris Nugraha. Ia juga bertindak sebagai penulis skenario dan ide cerita sehingga penonton tidak akan asing dengan alur ceritanya. Aris pun memberikan cerita yang tak terduga dan menjadi klimaks yang pas.

Keluarga Cemara

Sampai hari ini, film Keluarga Cemara memperoleh jumlah penonton sebanyak 1.550.923. Film garapan Yandy Laurens ini merupakan remake dari sinetron dengan judul yang sama.

Abah (Ringgo Agus Rahman), Emak (Nirina Zubir), Euis (Zara JKT48) dan Cemara (Widuri Puteri) adalah keluarga yang mapan. Namun suatu masalah menimpa, Abah harus membayar utang perusahaan dan hartanya disita.

Hal tersebut membuat Abah dan keluarga harus pindah ke rumah masa kecil Abah di desa terpencil. Abah dan Emak tidak langsung memberitahukan yang sebenarnya terjadi kepada anak-anaknya.

Keadaan semakin buruk dengan kekalahan Abah di pengadilan, yang artinya mereka akan pindah ke rumah di suatu desa untuk waktu yang lama. Pada akhirnya mereka menyadari “harta yang paling berharga adalah keluarga.”

Baca juga artikel terkait FILM INDONESIA atau tulisan lainnya dari Sirojul Khafid

tirto.id - Film
Reporter: Sirojul Khafid
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Agung DH