tirto.id - Mantan Presiden Kuba Fidel Castro (89) pada hari Kamis setempat (Jumat WIB, 8/4/2016) dilaporkan mengunjungi Sekolah Vilma Espin di Havana. Kunjungan tersebut merupakan kemunculan pertama Fidel Castro di hadapan publik setelah sekian lama.
Televisi pemerintah menampilkan gambar Castro yang memelihara jenggot lebat berwarna abu-abu dan memakai jaket olahraga berwarna putih ketika sedang berbincang dengan beberapa murid dan guru di sekolah yang namanya diambil dari nama saudara ipar perempuan Castro yang meninggal pada 2007 saat berusia 77 tahun.
"Saya yakin bahwa pada hari ini seperti ini, Vilma akan gembira," ujar pemimpin revolusi Kuba yang berhasil menggulingkan diktator Fulgencio Batista pada 1959 itu.
Vilma Espin adalah istri dari Raul Castro, adik Fidel Castro sekaligus orang yang menggantikannya sebagai Presiden Kuba sejak tahun 2008. Espin dikenang karena kerelaannya untuk meninggalkan kehidupan nyaman demi bergabung melawan kelompok pemberontak yang dipimpin Fidel Castro, Che Guevara, dan Raul Castro saat melawan Fulgencio Batista yang mendapatkan dukungan dari Amerika Serikat (AS).
"Setiap orang yang meninggal untuk revolusi meninggalkan energi bagi mereka yang ditinggalkan, mereka juga meninggalkan kerja keras dan semangat perjuangan," pesan Castro yang pada Agustus mendatang akan berulang tahun ke-90.
Fidel Castro terhitung jarang tampil di depan publik, khususnya setelah ia menyerahkan posisinya sebagai Presiden Kuba kepada Raul Castro akibat penyakit yang dideritanya. Castro terakhir kali muncul di televisi pada Juli 2015 saat mengunjungi Kementerian Pertahanan.
Kemunculan Castro kali ini hanya berselang seminggu setelah ia mengecam kunjungan bersejarah dari Presiden AS Barack Obama. Saat berada di Kuba, Presiden Barack Obama tidak bertemu dengan Fidel Castro, meskipun Castro sebenarnya sering menerima tamu asing di rumahnya.
Partai Komunis Kuba, yang didirikan dan dipimpin Fidel Castro sampai delapan tahun lalu, dijadwalkan menggelar kongres lima tahunan untuk menentukan arah pembangunan ekonomi dan politik negara pada minggu depan.
Masyarakat Kuba saat ini tengah menunggu apakah kongres tersebut akan memberikan petunjuk tentang siapa yang akan memimpin negara setelah Raul Castro memenuhi janjinya untuk mengundurkan dari jabatan presiden pada 2018 mendatang. (ANT/REU)