Menuju konten utama

Ferrari Keberatan dengan Rencana Aturan Baru Formula 1 di F1 2021

Ferrari mengaku keberatan dengan rancangan standardidasi Formula 1 sejak F1 2021 karena hal tersebut berpotensi kontradiktif dengan semangat kompetisi F1.

Ferrari Keberatan dengan Rencana Aturan Baru Formula 1 di F1 2021
Pembalap F1 Red Bull, Max Verstappen pada pertandingan babak 16 besar Piala Dunia 2018 antara Timnas Spanyol vs Timnas Rusia di Luzhniki Stadium, Moskow, Rusia, Minggu (01/07/2018). Ronald Zak

tirto.id - Bos Ferrari, Mattia Binotto, mengaku tak senang dengan rancangan aturan baru yang akan dipakai oleh Formula 1 pada musim 2021. Meskipun rancangan standardisasi tersebut belum final dan masih bisa berubah, menurut Binotto, hal tersebut kontradiktif dengan semangat kompetisi F1.

"Saya tidak senang [dengan rancangan standardisasi]. Saya pikir sejak awal kami selalu mengatakan bahwa kami menentang standardisasi, dan saya merasa kita bergerak terlalu jauh ke arah hal tersebut.” tutur Binotto, dikutip Motorsport.

"Mengapa kami menentangnya? Karena kami percaya bahwa, pertama-tama, DNA dari olahraga ini adalah kompetisi, dan standarisasi bagaimanapun bertentangan dengan semangat tersebut," tambahnya.

Dalam konsep Liberty Media, operator kompetisi, standardisasi penting untuk membuat F1 semakin menarik. Faktanya, dominasi Mercedes memang terlalu kuat untuk dilawan siapa pun. Dalam lima musim terakhir, konstruktor asal Jerman itu selalu menjadi juara.

Musim ini, Ferrari belum meraih satu pun kemenangan dari 12 seri yang sudah dilakoni. Dua pembalap mereka, Sebastian Vettel dan Charles Leclrec, kalah bersaing dengan 2 Mercedes, Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas. Bahkan, mereka berada di bawah Max Verstappen yang memperkuat Red Bull.

Namun, Binotto justru menilai standardiasi tidak akan membuat persaingan semakin ketat. Sebaliknya, standardisasi justru akan membuat tim-tim peserta mengeluarkan banyak uang, karena harus merombak ulang setting mobil.

“Apa pun yang Anda lakukan, standardisasi tidak berarti Anda menghemat uang. Anda perlu mereka ulang mobil Anda, komponen [mesin] Anda, ke komponen baru, dan itu berdampak juga pada sisi ekonomi [setiap tim]. Jadi, saya tidak yakin [dengan upaya] menyeimbangkan [kualitas tiap tim] akan berbuah positif, ” terang sang bos Ferrari.

Salah satu perubahan penting di F1 2021 adalah adanya budget cap atau batasan biaya yang kisarannya mencapai 175 juta dolar AS. Dengan demikian, tim-tim elite tidak akan bisa sembarangan untuk mengeluarkan uang demi mendapatkan mobil tercepat. Meskipun demikian, budget cap tidak akan menyentuh hal-hal seperti gaji pembalap.

Terkait hal ini, Binotto berkomentar, "Saya pikir peraturan keuangan adalah titik kunci masa depan juga, karena hal tersebut memperpendek selisih antara tim kecil dan tim besar - bahkan meski, mungkin anggaran yang telah disepakati (175 juta dolar AS) sangat tinggi untuk tim kecil, tetapi setidaknya Anda mengurangi kesenjangan dengan hal itu."

"Meski saya mengerti alasan mereka (untuk melakukan standardisasi), saya pikir kita perlu berhati-hati dalam mengevaluasi risiko versus manfaat, dan tidak melupakan tujuan akhir (demi kemajuan F1),” paparnya.

Baca juga artikel terkait FORMULA 1 atau tulisan lainnya dari Permadi Suntama

tirto.id - Olahraga
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Yandri Daniel Damaledo & Fitra Firdaus