Menuju konten utama
Kasus Pembunuhan Brigadir J

Ferdy Sambo ke Hakim Mengaku Tak Berniat Pergi ke TKP Duren Tiga

Dalam kesaksiannya, Sambo mengaku mulanya tak berniat ke TKP, melainkan akan menuju Depok untuk bermain bulu tangkis.

Ferdy Sambo ke Hakim Mengaku Tak Berniat Pergi ke TKP Duren Tiga
Terdakwa Ferdy Sambo menjalani sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (8/11/2022).ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww.

tirto.id - Ferdy Sambo hari ini dihadirkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan guna memberikan kesaksiannya untuk terdakwa Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf, dan Richard Eliezer. Dalam kesaksiannya, Sambo mengaku mulanya ia tak berniat mengunjungi TKP, melainkan akan menuju Depok untuk bermain bulu tangkis.

Mulanya, hakim menanyakan kapan Ferdy Sambo berpindah dari rumah Saguling ke rumah Duren Tiga (TKP pembunuhan), sambo menjawab sekitar 4-5 menit setelah rombongan Putri Candrawathi dan ajudan berangkat ke Saguling untuk isoman.

“Saudara memang berncana ke Duren tiga?” tanya hakim kepada Ferdy Sambo dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu, 7 Desember 2022.

“Saya berencana ke Depok yang mulia," jawab Sambo.

"Saudara pergi dengan siapa?" tanya hakim.

"Dengan ajudan dan driver," jawab Sambo.

"Saudara perintahkan ke mana driver itu?" tanya hakim.

“Saya tidak perintahkan ke mana karena memang jadwal hari itu ada kegiatan bulu tangkis. Mereka sudah tahu jadwalnya untuk menuju Depok. Kemudian saya berangkatlah menuju Depok, setelah masuk Kompleks Polri Duren Tiga, saya melihat Yosua dari depan gerbang kemudian saya perintahkan ajudan untuk berhenti," jawab Sambo menjelaskan.

Hakim kemudian menanyakan alasan Sambo melewati Duren Tiga padahal tujuannya hendak ke Depok.

“Sebentar, kalau dari Saguling menuju Depok emang melewati Duren Tiga?" tanya hakim kembali.

“Sudah menjadi kebiasaan yang mulia, karena apabila ke kiri itu mutar jauh," kata Sambo.

Sempat ragu, Ferdy Sambo akhirnya memutuskan untuk berhenti di rumah dinasnya dengan niat melakukan konfirmasi kepada Yosua.

“Saya teringat apa yang dilakukan Yosua terhadap istri saya, saat saya melihat dia (Yosua). Saya perintahkan Romer untuk berhenti. Saya kemudian turun, senjata saya jatuh, saya ambil, lalu saya masuk ke Duren Tiga," kata Sambo.

"Senjata apa yang saudara jatuhkan?" tanya Hakim.

"Senjata yang selalu saya pegang yaitu Combat Willson Kaliber 45," jawab Sambo.

Baca juga artikel terkait SIDANG PEMBUNUHAN YOSUA atau tulisan lainnya dari Fatimatuz Zahra

tirto.id - Hukum
Reporter: Fatimatuz Zahra
Penulis: Fatimatuz Zahra
Editor: Abdul Aziz