tirto.id - Fenomena alam terkadang bekerja di luar akal manusia, bahkan cenderung tak terduga. Ada yang menakjubkan, ada pula yang menakutkan. Keunikan itu bisa terjadi berupa tornado api di Jepang, awan tsunami di Inggris hingga langit terbelah di Yogyakarta.
Namun, di luar itu semua, ada fenomena yang tergolong unik dan aneh sehingga menarik beberapa wisatawan untuk melihat fenomena alam tersebut. Berikut fenomena alam yang kami rangkum dari berbagai sumber:
1. Hujan Benang di Australia
Pada Mei 2015, perumahan di daerah Southern Tablelands di New South Wales, Australia dihujani benang-benang halus dari langit berawan yang sontak menutupi sebagian atap warga. Seperti diberitakan The Sidney Morning Herald, benang-benang halus tersebut juga menutupi tetumbuhan dan pohon.
Bahkan, selama beberapa hari, warga di daerah itu harus memakai penutup kepala dan pelindung mata untuk melindungi diri dari benang yang acap kali menyangkut di beberapa anggota tubuh. Usut punya usut, benang tersebut bukanlah benang yang biasa ditemukan dalam industri tekstil, melainkan ulah jutaan laba-laba muda yang berimigrasi ke daerah tersebut secara serentak.
Laba-laba muda memang memiliki kebiasaan untuk berimigrasi ke daerah tertentu dalam musim semi atau setelah bencana seperti hujan besar dan banjir bandang. Laba-laba muda akan memanjat ke pohon-pohon tinggi, menembakkan jaringnya ke langit yang kemudian akan menerbangkan mereka menuju daerah dengan bantuan angin yang bertiup.
Yang membedakan adalah, tindakan balloning ini dilakukan secara serentak oleh jutaan ekor laba-laba muda. Meski mengganggu kegiatan warga, kejadian yang disebut dengan nama “Angel’s Hair” oleh warga sekitar ini dan akan menghilang dengan sendirinya pada musim panas selanjutnya.
2. Langit ‘Terbelah’ di Yogyakarta
Menjelang senja pada 11 Juni 2010, langit di atas kota Yogyakarta menunjukkan hal yang tidak biasa. Sore itu warga Yogyakarta tengah dihebohkan dengan fenomena langit yang seakan terbelah. Sebuah cahaya biru membelah awan di langit Yogyakarta, memanjang hingga beberapa kilometer di atas daerah Yogyakarta.
Fenomena “Langit Terbelah” juga pernah terjadi di beberapa daerah di Indonesia selain Yogyakarta. Kota Padang dan Pontianak di Kalimantan Barat, pernah juga mengalami fenomena tersebut.
Menurut Thomas Djamaluddin, salah satu peneliti LAPAN, menyebut fenomena ini sebenarnya diakibatkan oleh awan cumolonimbus yang sangat tinggi dan sangat tebal di atmosfer, sehingga menghalangi cahaya matahari, dan menimbulkan refleksi cahaya biru yang efeknya membuat langit seakan terbelah.
3. Awan Tsunami di Inggris
Ratusan pengunjung Danau Huron di Inggris, pada Agustus 2018 bergabung untuk menonton fenomena alam langka, tsunami awan, yang tengah terjadi di barisan awan di langit danau tersebut. Tsunami awan, atau yang sering disebut sebagai fog bank adalah sebuah kumpulan awan yang terlihat seperti sedang menggulung di atas langit.
Menurut National Weather Service, seperti dikutip Mother Nature Network, fog bank bisa terjadi diakibatkan udara panas terkondensasi di atas hamparan air yang dingin. Bagian atas awan yang bersuhu lebih panas akan turun ke bagian bawah.
Hal tersebut akan mengakibatkan awan terlihat seperti tergulung, yang banyak digambarkan oleh wisatawan sebagai awan tsunami. Meski sedikit menakutkan, fenomena ini sama sekali tidak membahayakan dan justru adalah sebuah fenomena yang menarik mata.
4. Tornado Api di Jepang
Tornado api, atau yang lebih sering umum disebut Firenado, merupakan sebuah fenomena alam yang langka dan juga berbahaya. Tornado api umum terjadi di musim kemarau di lahan gambut yang tengah mengalami kebakaran besar.
Api yang membakar lahan gambut ditambah dengan tekanan udara yang rendah cenderung berakhir dengan munculnya angin puting beliung api yang memiliki panas hingga 1.000 derajat celsius, meningkatkan daya rusak angin puting beliung dan tentu mempersulit upaya penanganannya.
Meski acap kali tornado api hanya berada dalam jangkauan satu daerah kecil saja, namun pada 1923, tornado api pernah menjadi mimpi buruk bagi penduduk Yokohama di Jepang. Menurut Smithsonian Magazine, gempa yang oleh sejarah disebut sebagai “Gempa Besar Kanto” terjadi pada 1 September 1923, memporak-porandakan Jepang dalam tiga kali gempa yang kesemuanya berkekuatan lebih dari 7 SR.
Gempa yang diikuti oleh gelombang tsunami di daerah Atami tersebut, juga menghancurkan rumah-rumah kayu warga di daerah Yokohama. Gempa tersebut juga mengakibatkan kebakaran besar di Yokohama, membakar sisa-sisa rumah warga yang terbuat dari kayu yang mudah terbakar.
Kebakaran tersebut rupanya juga mengakibatkan tekanan udara di daerah Yokohama menjadi rendah. Cukup rendah hingga akhirnya sebuah pusaran angin puting beliung terbentuk yang kemudian membesar menjadi tornado api dengan tinggi mencapai 300 kaki. Tornado api tersebut melalap habis daerah Yokohama, hingga menewaskan korban mencapai lebih dari 44 ribu korban jiwa.
Penulis: Wisnu Amri Hidayat
Editor: Alexander Haryanto