Menuju konten utama

Faldo soal Pidato AHY: Kalau Dicari Hanya Tepuk Tangan, Silakan

Staf Khusus Mensesneg, Faldo Maldini menuturkan keberhasilan pemerintahan saat ini tidak hanya dari tangan Jokowi tetapi dukungan dan kontribusi rakyat.

Faldo soal Pidato AHY: Kalau Dicari Hanya Tepuk Tangan, Silakan
Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini. ANTARA/Dok Pri

tirto.id - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyoroti kinerja Presiden Joko Widodo selama menjabat sejak 2014 hingga saat ini di Rapimnas Demokrat, Jumat (16/9/2022) kemarin. Dia menilai kinerja Jokowi hanya menonjol dengan kegiatan 'gunting pita' dari proyek pembangunan yang sejatinya telah dimulai sejak kepemimpinan ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Terkait hal itu, Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini menghargai pernyataan AHY. Dia menjelaskan keberhasilan pemerintahan saat ini tidak hanya dari tangan Jokowi tetapi karena dukungan dan kontribusi rakyat.

"Silakan berpandangan seperti apa, ini negara demokrasi, setiap warga berhak punya penilaian. Keberhasilan pemerintahan Presiden Jokowi bukan hanya karena beliau, tapi juga dukungan dan kontribusi rakyat," kata Faldo dalam pesan singkat, Sabtu (17/9/2022).

Lebih lanjut, dia menjelaskan kepemimpinan yang dilakukan bukan asal klaim mengenai prestasi pembangunan. Tetapi melanjutkan proses kepemimpinan dan program kerja.

"Kepemimpinan di Indonesia harus memiliki berkelanjutan. Ada yang dulu baru jalan, lalu diteruskan. Ada yang dulu tidak jalan, dibuat jalan. Memang bernegara begitu, bukan?" terangnya.

Faldo berharap para pemimpin di Indonesia semakin matang dalam berdemokrasi. Salah satu indikasinya adalah dengan tidak menunjukkan siapa yang paling hebat atau benar dalam memimpin. Namun bekerja untuk kesejahteraan rakyat.

"Tentunya, kita semakin matang dalam berdemokrasi dan bernegara. Semua yang dikerjakan untuk kesejahteraan rakyat, bukan buat tunjukan siapa paling hebat," ungkapnya.

Sementara itu, dia menilai bila orang hanya membanggakan prestasi masa lalu dan tidak matang dalam berdemokrasi menjadi indikasi hanya ingin mencari tepuk tangan dan pujian semata.

"Kecuali, memang yang dicari memang tepuk tangan, ya silakan saja," imbaunya.

Untuk diketahui sebelumnya dalam Rapimnas AHY menyebut sejumlah kinerja Jokowi hanya menonjol dengan kegiatan 'gunting pita' dari proyek pembangunan yang sejatinya telah dimulai sejak kepemimpinan ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono.

"Ada yang mengatakan misal: zaman dulu nggak ada pembangunan infrastruktur yang nyatanya banyak. Setiap pembangunan direncanakan, dipersiapkan, dialokasikan anggarannya dan dimulai dibangun sehingga banyak yang tinggal 70 persen bahkan 90 persen," kata AHY dalam pidatonya di Rapimnas Partai Demokrat pada Kamis (16/9/2022) di Jakarta Convention Center.

"Sehingga proyeknya tinggal gunting pita. Setahun gunting pita. Kira-kira masuk akal nggak?" imbuhnya.

Menurutnya Jokowi lupa untuk berterima kasih kepada SBY yang telah meletakkan fondasi awal. Sehingga sejumlah proyek hanya diklaim oleh Jokowi dan dianggap sebagai prestasinya dengan menggunting pita.

"Itu namanya claiming sesuatu yang kadang-kadang saya speachless juga mengatakannya. Tapi kenapa sih tidak kemudian mengatakan terima kasih telah diletakkan landasan dan telah dibangun 70 hingga 80 persen," ujarnya.

"Sehingga kami tinggal 10 persen tinggal gunting pita. Terima kasih Demokrat, terima kasih SBY, begitu," ungkapnya.

Baca juga artikel terkait RAPIMNAS PARTAI DEMOKRAT atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Intan Umbari Prihatin