Menuju konten utama

Faktor Penyebab Depresi Saat Libur Panjang dan Cara Mencegahnya

Depresi saat liburan (holiday blues) bisa disebabkan oleh hal-hal seperti kurang bersyukur dan pikiran yang kurang realistis.

Faktor Penyebab Depresi Saat Libur Panjang dan Cara Mencegahnya
Ilustrasi remaja depresi [Foto/Shutterstock]

tirto.id - Ketika liburan tiba, televisi, majalah, koran, menampilkan gambar liburan keluarga yang bahagia, atau tempat-tempat liburan yang bisa dikunjungi bersama. Namun, tak semua orang merasakan kebahagiaan liburan seperti yang ditampilkan media massa. Ada orang yang merasakan tekanan yang semakin tinggi di akhir tahun, entah itu tekanan pekerjaan, atau tekanan dari keluarga.

Sebagian orang tak memiliki teman untuk berlibur, sebagian lagi tak bisa menyisihkan bujet untuk mengisi masa libur. Hal-hal tersebut bisa menyebabkan orang berpikiran negatif dan memicu depresi.

Meskipun belum ada data pasti bahwa angka depresi dan bunuh diri meningkat di bulan Desember, namun para ahli, seperti dikutip Huffington Post, menyatakan bahwa depresi saat liburan (holiday blues) adalah fenomena yang nyata.

Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan depresi saat libur panjang dan cara agar Anda bisa mencegahnya.

1. Bersyukur dan Berpikir Realistis

Memasang ekspektasi tinggi terhadap libur Natal dan Tahun Baru yang sempurna menjadi salah satu penyebab depresi.

"Banyak orang berfantasi menjalani liburan yang indah seperti di televisi. Sebenarnya tidak persis sama, tapi terkadang fantasi liburan yang indah, bisa berakhir mengecewakan, karena, misalnya, terjadi perselisihan dalam keluarga saat liburan," kata penulis Healing From Family Rifts, Mark Sichel.

Alih-alih berfantasi menjalani liburan yang indah, lebih baik fokus mensyukuri hal-hal yang sudah terjadi dalam hidup Anda di liburan ini. Misalnya, mensyukuri kehadiran keluarga yang menyayangi Anda dan kesempatan untuk berkumpul bersama mereka.

"Anda harus menyiapkan diri bahwa liburan bisa berakhir, dan syukuri apa yang telah Anda punya. Bersyukur adalah cara terbaik melawan depresi," kata Sichel.

2. Terlalu Perfeksionis

Menjelang akhir tahun, Anda biasanya punya target yang harus diselesaikan, misalnya target pekerjaan, target untuk menyusun liburan yang sempurna, dan lain-lain. Jika Anda adalah orang yang mudah cemas dan stres, maka hal seperti ini dapat memicu depresi.

"Terjebak dalam perfeksionisme bisa jadi penyebab kesedihan dan depresi. Banyak orang merasa mereka tidak bisa melakukan hal yang benar, dan merasa sering mengecewakan keluarga," kata Sichel.

3. Membandingkan Liburan Anda dengan Liburan Orang Lain

Baik di kehidupan nyata maupun di dunia maya, sulit untuk tidak membandingkan hidup Anda dengan hidup orang lain, terlebih saat liburan.

Biasanya hal-hal yang dibandingkan seperti, waktu yang sedikit untuk berkumpul dengan keluarga, trauma saat liburan tahun lalu, atau lebih sedikit mendapat kartu ucapan dan hadiah. Membandingkan liburan Anda dengan orang lain, bisa jadi pemicu depresi dan perasaan terisolasi.

Menurut Sichel, perbandingan ini membuat kita merasa buruk dan mengasihani diri sendiri."Alasan orang untuk membuat perbandingan biasanya tidak realistis. Karena, faktanya hampir semua keluarga memiliki masalah, dan tidak semua orang merasakan liburan yang sempurna," kata Sichel.

4. Tidak Merawat Diri

Sebagian orang sering melupakan perawatan diri karena sibuk bekerja atau beraktivitas lainnya. Kesibukan membuat orang tidak berolahraga, tidak makan makanan sehat, dan tidak mengisi liburan dengan hal positif.

"Jaga dirimu, jangan makan berlebihan, jangan minum berlebihan," kata Sichel. "Lakukan aktivitas rutin dan hal apapun yang membuat Anda berinteraksi dengan orang lain."

Sichel menyarankan agar menjauhi minum minuman beralkohol, terlebih saat Anda sedang merasa sedih atau depresi. Alkoohol diketahui akan memperburuk perasaan cemas dan depresi.

5. Menderita Seasonal Affective Disorder (SAD)

Jika Anda selalu merasa sedih di saat yang sama setiap tahun, misalnya saat libur Natal, libur Tahun Baru, atau pun saat tertentu, maka bisa jadi Anda menderita SAD.

Menurut Sichel, banyak orang merasa depresi saat liburan atau holiday blues karena menderita SAD, depresi yang disebabkan karena perubahan musim. Sebaiknya, Anda berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala SAD agar mendapat perawatan yang tepat.

Baca juga artikel terkait DEPRESI atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra