tirto.id - "Saya berpuasa biar kurus."
Anggapan demikian sudah sering didengar kala bulan Ramadan telah tiba. Beberapa orang meniatkan diri untuk diet saat menyambut puasa, selain tentunya diniatkan untuk kewajiban ibadah.
Itu baru satu hal, ada juga yang menganggap dengan berpuasa mereka akan memperbanyak amal sedekah. Beberapa orang menganggap Puasa dan Lebaran maka belanja pakaian baru akan jadi prioritas mereka. Namun kenyataannya semua bisa sebaliknya.
Jadi, apakah puasa benar akan membuat berat badan berkurang? Menurut sebuah studi "Islamic fasting and weight loss: a systematic review and meta-analysis" yang dilakukan oleh Behnam Sadeghirad dan kawan-kawan, perubahan berat badan yang terjadi relatif kecil ketika bulan puasa. Alasannya sederhana, karena butuh konsistensi untuk menurunkan berat badan yang maksimal.
Saat bulan puasa yang diyakini sebagai hari-hari penuh berkah, bagi sebagian orang diniatkan untuk memperbanyak sedekah tapi kenyataan tak demikian. Tirto sempat melakukan riset mandiri terhadap 353 responden yang berada di wilayah Jakarta pada 1-7 Juni 2016. Hasilnya, tiga pengeluaran terbesar selama bulan Ramadan justru kegiatan buka bersama/makanan, baru setelahnya adalah sedekah.
Dari hasil Riset Mandiri Tirto, menunjukkan bahwa semakin besar pendapatan seseorang maka akan semakin besar alokasi yang mereka gunakan untuk biaya kegiatan buka puasa bersama.
Sudah hal yang umum bahwa puasa dan lebaran adalah identik dengan membeli pakaian baru. Namun, apakah benar demikian? Penelusuran dari perilaku konsumen yang berkaitan dengan pakaian memang meningkat 2,8 kali lipat saat puasa dan lebaran.
Berdasarkan data penelusuran Google, ternyata tak hanya pakaian baru, masyarakat Indonesia juga menelusuri alat-alat rumah tangga yang meningkat 2 kali lipat dan promosi telepon seluler meningkat 1,8 kali lipat.
Penulis: Suhendra
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti