Menuju konten utama

Fakta Rekrutmen MT KAI 2024, Kenapa Kontroversial?

Persyaratan rekrutmen Management Trainee (MT) PT KAI 2024 menuai kontroversi dari publik, simak alasannya.

Fakta Rekrutmen MT KAI 2024, Kenapa Kontroversial?
Paramedis mengukur tekanan darah masinis kereta api di Stasiun Pasar Turi, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (14/6). ANTARA FOTO/Didik Suhartono

tirto.id - PT Kereta Api Indonesia (KAI) kembali membuka rekrutmen melalui program Management Trainee (MT), mulai 17 April 2024. Sayangnya, syarat rekrutmen MT KAI 2024 kali ini terlibat kontroversi.

Beberapa warganet menyebut bahwa PT KAI menetapkan standar syarat pelamar terlalu tinggi seperti IPK, skor TOEFL, hingga tinggi badan. Sebagian warganet menilai bahwa persyaratan tersebut tidak relevan dengan formasi yang dibuka.

PT KAI sendiri merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjalankan bisnis di industri transportasi kereta api. KAI merupakan salah satu BUMN prestisius yang terkenal menetapkan standar tinggi pada pegawainya.

Standar tinggi pegawai KAI ini sempat disinggung oleh Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) PT KAI Muhammad Kuncoro pada 2016. Kuncoro membenarkan bahwa standar pegawai KAI ini akan diterapkan sejak proses rekrutmen.

Menurut Kuncoro standar rekrutmen yang tinggi diterapkan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan saat ini. KAI berharap ingin memastikan kualitas SDM yang dimiliki selama lima hingga sepuluh tahun ke depan.

"Kami menerapkan standar yang tinggi dalam merekrut SDM untuk PT KAI, sebab kami tidak berfikir untuk hari ini saja, melainkan lima hingga sepuluh tahun mendatang, seperti menerapkan standar minimal tinggi pegawai PT KAI harus 160 centimeter," ujar Kuncoro, seperti yang dikutip dari Antara, Jumat (19/4/2024).

Lalu, mengapa persyaratan rekrutmen MT PT KAI 2024 menjadi kontroversial?

Alasan Rekrutmen MT KAI 2024 Kontroversial

Sejumlah persyaratan yang telah ditetapkan PT KAI menuai kritik dari warganet di media sosial. Sejumlah warganet menyayangkan PT KAI menerapkan standar terlalu tinggi pada calon pelamar dalam rekrutmen MT 2024.

Sebagian warganet menilai bahwa syarat-syarat tersebut hanya memberatkan pelamar dan tidak sesuai dengan kebutuhan formasi. Berikut ini beberapa kontroversi rekrutmen MT KAI 2024 yang dipermasalahkan oleh warganet berdasarkan pengamatan Tirto di media sosial:

1. Syarat IPK 3,5 yang dinilai terlalu tinggi

Syarat rekrutmen PT KAI 2024 salah satunya adalah memiliki ijazah S1 dengan nilai IPK minimal 3,5 dari skala 4,0. Syarat IPK 3,5 ini disebut-sebut oleh warganet terlalu tinggi.

Banyak warganet mengaitkan syarat ini dengan IPK calon wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka yang hanya memiliki IPK 2,3.

“IPK 2,3 saja bisa jadi wapres, masa untuk menjadi karyawan di PT KAI harus IPK 3,5, malu atuh,” ujar salah satu warganet dengan akun @aly_benzema di media sosial X (Twitter).

Komentar yang mengaitkan tentang IPK Gibran ini terbilang banyak hingga menduduki posisi trending di X. Beberapa warganet menilai bahwa IPK tinggi tersebut tidak sebanding dengan posisi jabatan MT.

2. Syarat akreditasi jurusan unggul A

Adapun syarat lain yang menuai kritik dari netizen di media sosial yakni terkait akreditasi jurusan pendaftar saat kelulusan “Unggul/A”. Syarat akreditasi jurusan ini dinilai menutup kesempatan bagi pelamar lulusan universitas kecil atau jurusan belum terakreditasi.

Komentar warganet mengenai syarat akreditasi jurusan ini membanjiri unggahan rekrutmen PT KAI di akun Instagram resminya @keretaapikita. Seorang netizen menyebut bahwa syarat akreditasi ini terlalu berlebihan sebab lulusan akreditasi unggul hanya berasal dari perguruan tinggi negeri ternama di Indonesia.

“Ini saya persyaratan rekrutmen terlalu over, pertama terkait lulusan akreditasi unggul A itu hanya kampus-kampus PTN TOP di Indonesia,” tulis akun Instagram @conan_4617.

Beberapa akun lain juga menyatakan syarat akreditasi kampus menghambatnya melamar rekrutmen MT KAI 2024. Pengguna akun Instagram @fendy_hendriyan2 mengusulkan agar persyaratan akreditasi dihapus.

“Saran untuk bagian IPK dan akreditasi mending dihapus aja, ini berarti hanya menganggap universitas dengan A saya padahal di Indonesia banyak universitas yang masih akreditasi C atau B,” ujarnya.

3. Syarat tinggi badan untuk formasi non masinis

Kualifikasi terkait tinggi badan dalam rekrutmen MT KAI 2024 turut menjadi sasaran kritik warganet. Pasalnya, dalam rekrutmen PT KAI tertulis bahwa syarat tinggi badan, termasuk untuk formasi non masinis, minimal 160 cm untuk laki-laki dan 155 cm untuk perempuan.

“Berat badan harus ideal kawan, yang lebih atau kurang mending mundur, atau tinggi badan kurang mending mundur,” ucap akun Instagram @ari.arlos dalam postingan rekrutmen PT KAI.

Syarat Lengkap Mendaftar MT PT KAI 2024

Rekrutmen PT KAI 2024 dibuka untuk 21 posisi management trainee mulai dari terminal and logistics, digital business, training and education planning, health hingga quality assurance and GCG. Pendaftaran dilakukan secara online melalui laman https://e-recruitment.kai.id/.

Seperti telah dibahas di awal, persyaratan rekrutmen PT KAI mencakup IPK minimal 3,5, lulusan dari jurusan terakreditasi unggul/A. Dilansir dari akun Instagram @keretaapikita, berikut ini syarat lengkap mendaftar MT PT KAI 2024.

  • Warga negara Indonesia.
  • Pria atau wanita (sesuai dengan kebutuhan bidang pekerjaan).
  • Tinggi badan minimal pria 160 cm dan wanita 155 cm.
  • Usia minimal 21 tahun dan maksimal 30 tahun terhitung 17 April 2024.
  • Memiliki ijazah S1 (spesifikasi jurusan bisa dilihat melalui laman e-recruitment.kai.id.
  • Memiliki nilai IPK minimal 3,5 dari skala 4,0.
  • Akreditasi jurusan saat kelulusan unggul atau A.
  • Sertifikat bahasa Inggris minimal TOEFL ITP 500, TOEFL PBT/IBT 61, TOEIC 500, dan IELTS 5,6.
  • Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah kerja PT KAI (Persero).

Baca juga artikel terkait REKRUTMEN BUMN 2024 atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Iswara N Raditya & Yonada Nancy