tirto.id - Gelombang panas yang menyapu kawasan Eropa telah mengakibatkan ribuan korban jiwa. Di Portugal sekitar 1.000 orang meninggal dan di Spanyol lebih dari 500 orang telah dikaitkan dengan kejadian ini. Gelombang panas ini juga mempercepat kebakaran hutan di Yunani, Italia, Spanyol dan Portugal.
Forbespada hari ini, Kamis, 21 Juli 2022 melaporkan, suhu panas di wilayah Amerika Serikat seperti Oklahoma dan Mississippi diperkirakan akan bertahan di angka 100-110-an derajat fahrenheit. Sedangkan di Inggris Raya pada Selasa lalu mencatat hari terpanasnya berkisar sampai 104 derajat fahrenheit.
Pada Rabu lalu, beberapa wilayah di AS juga menghadapi gelombang panas terburuk, seperti di Memphis sekitar 112 derajat fahrenheit, Shreveport sekitar 112 derajat fahrenheit, Austin, Texas mencapai 111 derajat fahrenheit dan Dallas sekitar 110 derajat fahrenheit.
Situasi Terkini Gelombang Panas di Negara-negara Eropa
BBC melaporkan, dalam beberapa hari terakhir, ada lebih dari 1.000 kematian di Spanyol dan Portugal telah dikaitkan dengan gelombang panas.
Para ahli memperingatkan, Prancis Barat akan menghadapi "kiamat panas" karena suhu ekstrem yang terus melanda sebagian besar Eropa.
Dalam beberapa hari terakhir, kebakaran hutan di Prancis telah memaksa lebih dari 24.000 orang mengungsi, mereka tinggal di tempat penampungan darurat.
Petugas pemadam kebakaran terus berjuang melawan api yang melahap hutan. Selain itu, kebakaran di Spanyol, Portugal dan Yunani juga membuat ribuan orang mengungsi.
Kawasan wisata populer di barat daya, Gironde, telah terkena dampak sangat parah. Petugas pemadam kebakaran berjuang untuk mengendalikan api yang menghancurkan lebih dari 14.000 hektar lahan sejak Selasa lalu.
Presiden wilayah Gironde, Jean-Luc Gleyze mengatakan kepada BBC bahwa api terus membesar di La-Teste-de-Buch dan Landiras karena cuaca panas dan berangin, sehingga menyulitkan petugas memadamkannya.
"Mereka harus berjuang melawan api yang tumbuh dan berkembang ini, terkadang menjadi sangat, sangat tinggi," katanya.
Apa Penyebab Gelombang Panas di Eropa?
Euro News melaporkan, untuk pertama kalinya dalam sejarah, suhu di Inggris telah mencapai 40 derajat celcius, sedangkan Prancis, Portugal, Spanyol, Yunani dan Kroasia telah berjuang melawan kebakaran hutan selama berhari-hari.
Walaupun masih terjadi perdebatan dan belum terang betul, beberapa ahli mengaitkan gelombang panas ini dengan perubahan iklim.
Dr Friederike Otto, dosen senior dalam ilmu iklim di Institut Perubahan Iklim Inggris Grantham dan lingkungan mengatakan, setiap gelombang panas yang terjadi hari ini "lebih mungkin karena perubahan iklim."
Sedangkan studi dari World Weather Attribution (WWA) menemukan bahwa gelombang panas yang menghancurkan sebuah desa Kanada musim panas lalu lebih mungkin di sebabkan oleh perubahan iklim. Para ahli iklim menyimpulkan itu akan "hampir tidak mungkin" terjadi tanpanya perubahan iklim.
Editor: Iswara N Raditya